LAMANINDO.COM-Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagperin) Kota Baubau mengintensifkan koordinasi lebih dari satu daerah penyuplai untuk memastikan stok bawang merah tetap aman jelang Ramadan dan Idul Fitri.
Kepala Disperdagperin Baubau, La Ode Ali Hasan mengatakan, kebutuhan bawang merah Baubau setiap bulan mencapai 100 ton. Stok itu paling banyak dipasok dari Bima, Nusa Tenggara Barat.
Namun kata Ali, saat ini daerah Bima masih musim tanam bawang merah dan diperkirakan baru akan panen awal bulan Mei mendatang.
Karena itu, selain mengharapkan stok lama dari Bima, pihaknya kini mengintensifkan koordinasi dengan daerah penyuplai lain seperti Surabaya dan Enrekang Sulawesi Selatan.
“Kami intens berkoordinasi dengan suplayer selain dari Bima, ada juga Surabaya dan Enrekang, sekarang mereka lagi panen dan memang melayani se-Indonesia termasuk Baubau. Jadi kita disuplay terus setiap bulan, mungkin sampai dengan awal bulan puasa masih ada kita punya bawang,”kata Ali Hasan, Kamis (9/2/2023).
Saat ini kata Ali, bawang merah dijual dipasaran seharga Rp40.000 per kilogram. Naik-turunnya harga bawang merah di Baubau sangat dipengaruhi dari daerah penyuplai.
“Kalau persoalan harga, kita mengikut dari daerah penyuplai, kalau mereka naik praktis kita juga naik, karena kita ini daerah konsumtif bukan daerah produksi,”jelasnya.
Disamping itu lanjut Ali, persediaan bawang merah tidak bisa disimpan dalam waktu lama karena bisa susut. Sehingga, upaya yang bisa dilakukan pihaknya yakni memastikan suplai bawang merah tetap tersedia sesuai kebutuhan masyarakat.
“Bawang merah tidak bisa disimpan lama. Satu karung saja disimpan satu hari bisa susut sampai dua kilogram. Sehingga antisipasi kita selalu berkomunikasi dengan semua distributor untuk memastikan stok kita tetap aman sesuai kebutuhan masyarakat,”pungkasnya.(adam/rri)