LAMANINDO.COM, BUSEL– Tim Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Buton memberikan edukasi tentang pengembangan usaha olahan singkong atau dikenal dengan istilah kaopi di Kabupaten Buton Selatan (Busel). Kegiatan ini diikuti 35 orang anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bola Kecamatan Batauga.
Kegiatan ini merupakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan tema pengembangan kapasitas kelompok perempuan tani Desa Bola berbasis wirausaha olahan singkong (kaopi). Kegiatan dibuka oleh Dekan FISIP UM Buton, Anwar Sadat dan dihadiri Sekretaris Desa Bola, Erwin.
PKM adalah bagian dari pelaksanaan kegiatan hibah risetmuh batch VI yang dilakukan oleh tim dosen diantaranya Hastuti (Ketua) Andy Arya Maulana Wijaya (anggota), Harry Fajar Maulana (anggota), serta mengikutkan lima orang mahasiswa.
Selama ini masyarakat yang sebagian besar adalah kelompok perempuan mengolah hasil kebun ubi kayu hanya sebatas menjadi tepung kaopi . Sehingga, melalui PKM itu mereka mendapatkan materi berkenaan dengan manajemen usaha berbasis laporan keuangan, dan pemasaran produk memanfaatkan media digital.
“Tata kelola usaha yang masih belum optimal membuat produk dihasilkan memiliki rantai pasok yang cukup lama. Sehingga modal tidak dapat maksimal digunakan sebagai produktivitas usaha. Olehnya itu, dibutuhkan penguatan kapasitas dalam membuat laporan keuangan, di samping itu juga perlunya sentuhan inovasi dan kreativitas produk berbahan dasar tepung kaopi ” ungkap Anwar.
Kata dia, pihaknya berharap PKM ini dapat menjadi jembatan untuk pelaksanaan catur darma perguruan tinggi UM Buton. “Program ini ditindaklanjuti melalui perjanjian kerja sama yang akan menjadikan Desa Bola sebagai desa binaan khususnya pada bidang penguatan kapasitas perempuan dan wirausaha masyarakat,” ujarnya.
Ketua tim dosen PKM, Hastuti menerangkan, laporan keuangan sangat penting bagi usaha bukan saja karena untuk mengetahui perkembangan keuangan, namun juga sebagai tolak ukur untuk dapat memanfaatkan kerja sama dengan pihak perbankan. “Olehnya itu, perlu adanya keberlanjutan program ini untuk dapat mengembangkan usaha masyarakat,” terang Hastuti.
Sementara itu, Ketua KWT Desa Bola, Mariana mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi PKM yang dilaksanakan tim dosen UM Buton. “Kami memang memerlukan pengetahuan seperti ini dalam mengelola usaha, karena selama ini hanya sekedar mencatat modal dan itupun belum optimal,” tutur Mariana.
Sebagai informasi tambahan, pada akhir kegiatan, KWT menunjukkan sejumlah produk hasil olahan kaopi diantaranya adalah brownies, pisang jaket, pisang crispy dan bagea isi cokelat.(adm)