LAMANINDO.COM, BOGOR– Dalam era kemajuan ilmu dan teknologi nampaknya memberikan kemudahan bagi segala persolaan tak terkecuali pemasaran produk UMKM binaan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Betapa tidak, layanan digital marketing dengan mengandalkan media sosial bahkan situs website dapat mengoptimalkan promosi dan publikasi produk UMKM agar tetap eksis dan dikenal seluruh kalangan tanpa harus bertatap muka dan berkunjung digerai/kedai jajanan.
Sadar akan hal itu, Yayasan PEKKA kemudian menggelar pelatihan digital marketing yang dihelat di Pusdiklat Alta Karya Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pelatihan yang dihelat sejak 5 Maret hingga 11 Maret 2023 itu menghadirkan sejumlah pemateri yang ahli dan handal dibidangnya.
Dalam Workshop Uji Coba Sistem Web Koperasi PEKKA dengan mengusung tema Koperasi Menjadi Pilar Gerakan Ekonomi Indonesia. Dimana, hal itu bertujuan untuk membangun pemahaman pentingnya koperasi membuat laporan secara rutin. Meningkatkan keterampilan pengurus koperasi dalam membuat laporan usaha koperasi secara rutin,
Tak hanya itu, pelatihan kali ini juga dilakukan guna melatih pengurus koperasi membuat laporan secara digital, berpraktek membuat laporan koperasi secara digital serta mengembangkan strategi tindaklanjut pelatihan pada pengurus koperasi lainnya.
Ketua Panitia kegiatan workshop, Dian Trikanita menuturkan, sejak tahun 2002, Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) mulai mengorganisir perempuan kepala keluarga miskin di Indonesia. Dimana, pemberdayaan ekonomi menjadi pintu masuk pengorganisasian untuk menumbuhkan kelompok simpan pinjam bagi perempuan kepala keluarga.
“Yayasan PEKKA menerapkan strategi merubah perilaku perempuan dengan cara menanamkan pola pikir bertumpu pada kemampuan sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari luar. Strategi ini dirasakan efektif, karena mampu mendorong keswadayaan ekonomi perempuan kepala keluarga,” tuturnya.
Kata dia, ada empat usaha yang menjadi fokus usaha koperasi binaaan Yayasan PEKKA. Diantaranya, PEKKA-SIMPIN yang bergerak pada usaha penggalangan dana melalui simpan-pinjam guna memenuhi kebutuhan usaha individu anggota dan usaha kolektif seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan lainnya. PEKKA-MART merupakan usaha grosir untuk memenuhi kebutuhan dan menjual produk buatan anggota dan masyarakat di lokasi kerja organisasi komunitas PEKKA.
“Ada juga PEKKA-PRODUKSI yang usahanya memproduksi dan mengolah produk menjadi bahan yang siap dikonsumsi dan dipergunakan sebagai pangan, sandang, papan dan energy. Serta PEKKA-CBT yang memuat komunitas PEKKA bersama kelompok masyarakat yang mengembangkan paket wisata budaya,” urainya.
Dian menambahkan, dari data tahun 2021 yang dihimpun pihaknya, terdapat 75 Koperasi komunitas PEKKA dengan 2 ribu lebih unit kelompok simpan pinjam di 20 provinsi wilayah kerja PEKKA. Dimana, tercatat total simpanan yang dilakukan mencapai hingga Rp 10 miliar.
“Kalau perputaran modal pertahunnya itu hingga mencapai Rp 116 miliar. Dimana, perputaran modal tersebut dikelola oleh perempuan kepala keluarga dalam mengembangkan berbagai usaha baik yang dikembangkan secara individu maupun kelompok,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar koperasi PEKKA mampu meningkatkan suara dan pengaruh perempuan kepala keluarga untuk mengakses sumberdaya penghidupan dan meningkatkan kontrol mereka terhadap pengambilan keputusan terkait sistim ekonomi yang berkembang. Hal tersebut sejalan dengan visinya yakni mewujudkan Dunia yang adil, setara, dan berkelanjutan.
“Perempuan memiliki hak untuk mengeskpresikan diri, bebas dari kekerasan, mengakses dan control pada sumberdaya ekonomi, bersuara dan kekuatan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,” tutupnya. (hl)