LAMANINDO.COM, BATAUGA – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan meluncurkan proyek perubahan TPA-LAPANG (Tempat Pembuangan Akhir – Lingkungan Aman Pendapatan Meningkat) sebagai upaya strategis untuk menangani permasalahan sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Acara peluncuran berlangsung pada Senin, 29 November 2024, di Desa Gaya Baru, Kecamatan Sampolawa.
Proyek ini merupakan inovasi yang digagas oleh Drs. Meizat Amril Tamim, M.Si, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Selatan. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari program Diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional II (PKN) Angkatan XXXV Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh Pj. Bupati Buton Selatan, Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd., MM, Sekretaris Daerah Buton Selatan La Ode Budiman, S.KM., M.Kes, serta sejumlah pemangku kepentingan, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat. Warga Desa Gaya Baru juga antusias menyambut proyek ini sebagai lokasi percontohan.
Pengelolaan Sampah Berbasis Lingkungan dan Ekonomi Sirkular
Proyek TPA-LAPANG dirancang untuk mengatasi kompleksitas pengelolaan sampah di Buton Selatan. Dengan pendekatan yang berfokus pada lingkungan yang aman dan peningkatan ekonomi berbasis sirkular, proyek ini bertujuan mengurangi penumpukan sampah di TPA, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, serta menciptakan peluang ekonomi baru melalui daur ulang dan pemanfaatan sampah produktif.
Dalam sambutannya, Drs. Meizat Amril Tamim, M.Si menyatakan bahwa proyek ini bukan hanya tentang pengelolaan sampah, melainkan juga pemberdayaan masyarakat. “TPA-LAPANG membuka peluang bagi masyarakat untuk menciptakan nilai tambah dari pengelolaan sampah yang tepat. Ini langkah menuju kehidupan yang lebih bersih dan sejahtera,” ujarnya.
Desa Gaya Baru Sebagai Lokasi Pilot Project
Desa Gaya Baru dipilih sebagai lokasi percontohan implementasi proyek TPA-LAPANG. Desa pesisir ini dinilai memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan pengembangan pariwisata. Dengan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sektor pariwisata diharapkan dapat berkembang lebih pesat, menarik lebih banyak wisatawan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Melalui proyek ini, masyarakat Desa Gaya Baru akan dilibatkan secara aktif dalam proses pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan, daur ulang, hingga pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Buton Selatan untuk menerapkan praktik serupa.
Menjawab Tantangan Pengelolaan Sampah di Buton Selatan
Permasalahan sampah di Kabupaten Buton Selatan semakin kompleks akibat kondisi geografis yang terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan. Hal ini menjadikan pengelolaan sampah sebagai tantangan tersendiri. Proyek TPA-LAPANG hadir sebagai solusi inovatif yang tidak hanya menangani masalah sampah, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
Proyek ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA, mengurangi pencemaran, dan mendukung gaya hidup berkelanjutan. Dengan mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, masyarakat dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber pendapatan melalui kegiatan seperti pengolahan kompos, daur ulang plastik, dan pembuatan kerajinan tangan.
Mewujudkan Buton Selatan Bersih dan Sejahtera
Peluncuran proyek TPA-LAPANG menandai langkah awal yang optimis bagi Buton Selatan untuk menjadi wilayah yang bebas sampah dan sejahtera. Pemerintah daerah berharap proyek ini dapat menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat direplikasi di seluruh daerah di Indonesia.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, Buton Selatan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. (***)