Perekonomian Sultra Tumbuh 5,40% di 2024, Sektor Riil Didorong untuk Meningkatkan Stabilitas

0
42
Img 20250205 230718
Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budi Revianto.

LAMANINDO.COM, KENDARI–Perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami pertumbuhan sebesar 5,40% pada tahun 2024, meningkat dari 5,35% pada tahun sebelumnya. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra dalam laporan pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2024, Rabu (5/2/2025).

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menilai capaian ini menunjukkan stabilitas ekonomi daerah di tengah tantangan ekonomi nasional dan global.

Dikutip dari Antarasultra.com, Plt. Kepala BPS Sultra, Suriati Toar, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra pada Triwulan IV-2024 dianalisis berdasarkan beberapa aspek, yaitu:

1. Lapangan Usaha – Perbandingan pertumbuhan Triwulan IV-2024 dengan Triwulan III-2024 (Q-to-Q), Triwulan IV-2024 dengan Triwulan IV-2023 (Y-on-Y), serta tahun 2024 dengan 2023 (C-to-C).

2. Pengeluaran – Analisis pertumbuhan berdasarkan pola pengeluaran dengan indikator yang sama seperti di atas.

3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.

4. Kontribusi Sultra terhadap perekonomian nasional.

Menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Sultra tahun 2024 mencapai 5,40%. Sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi meliputi:

•Industri pengolahan naik 12,98%.

•Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib tumbuh 11,98%.

•Informasi dan komunikasi meningkat 7,81%.

Secara struktural, perekonomian Sultra masih didominasi oleh lima sektor utama:

1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan (kontribusi 23,48%).

2. Pertambangan dan penggalian (21,13%).

3. Perdagangan, reparasi mobil dan sepeda motor (12,53%).

4. Konstruksi (12,15%).

5. Industri pengolahan (9,40%).

Kelima sektor tersebut secara keseluruhan menyumbang 78,69% terhadap total perekonomian Sultra.

Dorongan untuk Sektor Riil

Menanggapi pertumbuhan ekonomi ini, Pj Gubernur Sultra menyampaikan rasa syukur dan menekankan pentingnya penguatan sektor riil. Ia berharap ke depan, perekonomian Sultra tidak hanya bertumpu pada sektor pertambangan dan penggalian, tetapi juga mengembangkan sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata.

“Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata, agar tidak hanya bergantung pada industri pertambangan,” ujarnya.

Andap juga menyoroti pentingnya industrialisasi pertanian dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia menekankan perlunya penguatan kelompok tani melalui pelatihan, peningkatan produksi, serta hilirisasi produk pertanian agar memiliki nilai tambah.

“Dengan memperkuat sektor pertanian dan mendorong hilirisasi produk, kita bisa menciptakan industri kecil-menengah berbasis komoditas pertanian di tingkat kabupaten/kota,” tutupnya.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini