Disperindag: Harga Barang di Buton Selatan Terkendali

0
584
Img 20250211 110219
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Buton Selatan, La Ganefo.

LAMANINDO.COM, BATAUGA – Menjelang bulan suci Ramadhan, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Buton Selatan terpantau relatif stabil, meskipun terdapat sedikit kenaikan pada beberapa komoditas tertentu. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Buton Selatan, La Ganefo, memastikan bahwa tidak ada lonjakan harga yang signifikan, dan stok kebutuhan pangan dalam kondisi aman.

“Kami di Disperindag berperan sebagai pemantau harga. Kenaikan yang terjadi lebih karena biaya operasional pengambilan barang dari luar daerah, terutama dari Kota Baubau, tetapi tidak terlalu besar,” ungkap Ganefo di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2025).

Beberapa kebutuhan dapur, seperti bawang merah, diperkirakan akan mengalami kenaikan harga. Ganefo menjelaskan bahwa bawang merah adalah komoditas yang selalu dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat, sehingga permintaannya cenderung tinggi.

“Biar orang miskin atau orang kaya, pasti butuh bawang merah. Namun, yang perlu ditekankan adalah stoknya cukup, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” jelasnya.

Berbeda dengan bawang merah, sayur-mayur dipastikan tetap stabil. Pasokan dari petani lokal masih mencukupi kebutuhan masyarakat di Buton Selatan.

“Insyaallah, untuk sayur-mayur tidak akan terlalu terganggu. Kita memiliki produksi lokal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan di daerah ini,” tambahnya.

Untuk komoditas daging, terutama daging sapi, kenaikan harga masih tidak terelakkan. Ganefo mengungkapkan bahwa beberapa wilayah seperti Kecamatan Sampolawa dan Batauga, yang merupakan sentra peternakan sapi, mulai kedatangan pembeli dari luar daerah.

“Pembeli dari luar sudah mulai berdatangan, sehingga harga daging sapi mengalami kenaikan. Namun, harga di Buton Selatan masih lebih terjangkau dibandingkan dengan di Kota Baubau,” katanya.

Ganefo juga menyoroti perilaku para pemasok yang cenderung lebih memilih menjual hasil panennya ke Kota Baubau, karena harga yang ditawarkan lebih tinggi.

“Yang sebenarnya membuat harga mahal adalah para penghasil itu sendiri. Mereka berlomba-lomba menjual ke Kota Baubau demi mendapatkan harga lebih tinggi. Padahal, jika mereka tetap menjual di sini, harga bisa lebih stabil untuk masyarakat kita sendiri,” tegasnya.

Untuk memastikan ketersediaan stok pangan, Disperindag telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, stok pangan di Buton Selatan dinyatakan aman untuk menghadapi bulan Ramadhan.

“Kami sudah konfirmasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, dan mereka memastikan bahwa stok kita cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir atau melakukan pembelian dalam jumlah berlebihan,” Pungkasnya.

Peliput: Anshar
Editor: Sarmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini