LAMANINDO.COM–Presiden Prabowo Subianto mengizinkan Indonesia mengekspor beras ke sejumlah negara seiring meningkatnya produksi beras nasional dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun tidak menyebutkan negara tujuan secara spesifik, Malaysia disebut sebagai salah satu negara yang menyatakan minat mengimpor beras dari Indonesia.
“Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian dan Menko Pangan, beberapa negara meminta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan!” ujar Presiden dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (22/4).
Presiden juga menekankan bahwa ekspor ini tidak harus berorientasi pada keuntungan besar. “Kalau perlu, atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung. Yang penting ongkos produksi, angkutan, dan administrasi kembali,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menyampaikan bahwa produksi beras dalam 3–4 bulan terakhir meningkat signifikan. Untuk mengantisipasi hasil panen, ia memerintahkan BUMN, TNI, dan Polri membantu pembangunan gudang penyimpanan sementara, termasuk memanfaatkan lahan-lahan milik negara.
“Saya akan siapkan biaya khusus untuk bangun gudang improvisasi. Setiap hasil petani harus bisa disimpan dan diamankan,” ujar Presiden.
Selain itu, ia berencana menjadikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai pusat penyimpanan hasil pertanian di desa. Targetnya, 70.000–80.000 koperasi akan dibangun di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa serapan beras hingga April 2025 merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan stok mencapai lebih dari 3 juta ton—angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Dalam kunjungan kerjanya di Sumatera Selatan, Presiden turut menghadiri acara tanam raya di Ogan Ilir dan peluncuran Gerina di Banyuasin. Ia didampingi sejumlah pejabat, termasuk Menko Pangan Zulkifli Hasan, Mentan Andi Amran, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.