LAMANINDO.COM–Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Buton Selatan dalam beberapa hari terakhir memicu banjir besar yang merendam Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Sampolawa, Jumat (4/7/2025).
Sedikitnya 50 rumah warga terendam akibat luapan Sungai Wandoke yang tak mampu dibendung. Penjabat Kepala Desa Gunung Sejuk, Iji Wijaya, menyebut banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
“Debit air naik sangat cepat, tanggul di sekitar sungai tidak mampu menahan. Harusnya sudah beton, karena ketinggian air mencapai sekitar lima meter,” ujar Iji saat dihubungi.
Banjir juga meluas ke Desa Lipu Mangau yang berbatasan langsung dengan Gunung Sejuk. Warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari banjir susulan.
Hingga malam hari, sebagian wilayah mulai surut, namun lumpur tebal masih menyelimuti permukiman. Jaringan komunikasi di Desa Gunung Sejuk juga terganggu sejak banjir menerjang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan mengerahkan 11 personel ke lokasi sesaat setelah menerima laporan. Kepala BPBD Buton Selatan, Suharuddin Singka, menyebut banjir terjadi begitu cepat saat warga tengah melaksanakan Salat Jumat.
“Jarak sungai dan rumah warga hanya sekitar 50 meter, jadi begitu hujan deras turun, air langsung meluap,” jelas Suharuddin.
Selain merendam rumah, banjir juga menyebabkan kerugian besar bagi petani. Kebun dan ladang warga ikut terendam, memicu gagal panen. Tak hanya itu, sebagian besar peralatan elektronik milik warga rusak terendam air.
Menurut Suharuddin, kondisi hutan di wilayah tersebut memperburuk situasi. Maraknya penebangan liar menyebabkan tanah kehilangan daya serap air, sehingga banjir semakin mudah terjadi.
“Ini sudah diprediksi BMKG, hujan deras masih akan terjadi beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, turun langsung ke lokasi bencana untuk menemui warga terdampak. BPBD bersama instansi terkait masih bersiaga di lokasi, mengantisipasi potensi banjir susulan.