Senin , 13- Oktober - 2025
BerandaDAERAHButon SelatanWujudkan Listrik Nonstop di Kepulauan, Buton Selatan Andalkan Kabel Bawah Laut dan...

Wujudkan Listrik Nonstop di Kepulauan, Buton Selatan Andalkan Kabel Bawah Laut dan Transmisi

LAMANINDO.COM–Pemerintah Kabupaten Buton Selatan terus berupaya meningkatkan pasokan listrik di wilayah kepulauan. Salah satu langkah yang kini tengah disiapkan adalah penggunaan kombinasi kabel bawah laut dan kabel transmisi untuk memperkuat sistem kelistrikan di Kecamatan Kepulauan.

Penjabat Sekretaris Daerah Buton Selatan, La Ode Darus Salam, menjelaskan bahwa rencana ini ditujukan untuk menyuplai listrik ke tiga pulau utama, yakni Kadatua, Liwuto Ngkidi, dan Siompu. Khusus untuk Pulau Kadatua, sambungan listrik akan memanfaatkan kabel bawah laut yang ditarik dari wilayah Sulaa, Kota Baubau.

“Karena jalur laut antara Sulaa dan Kadatua ini merupakan perlintasan aktif transportasi ke wilayah timur Indonesia, penggunaan kabel bawah laut dinilai paling efektif,” jelas Darus, Senin (7/7/2025).

Sementara itu, dari Pulau Kadatua, aliran listrik akan diteruskan melalui kabel transmisi darat yang melintasi Liwuto Ngkidi hingga Pulau Siompu. Diperkirakan sekitar 12 menara (tower) akan dibangun sebagai penyangga kabel transmisi tersebut.

Darus menegaskan, proyek ini menjadi langkah strategis Pemkab Buton Selatan untuk mempercepat pemerataan listrik hingga pelosok, terutama di wilayah kepulauan yang selama ini masih mengalami keterbatasan suplai.

“Rencananya ini sistem hybrid, gabungan antara kabel bawah laut dan transmisi darat,” tambahnya.

Sementara itu, Manager Jaringan PLN ULP Kota Baubau, Merdin Kasim, mengungkapkan bahwa saat ini peningkatan layanan listrik sudah berjalan di Kecamatan Batu Atas, Buton Selatan. Di kawasan tersebut, durasi listrik yang semula hanya 6 jam per hari telah ditingkatkan menjadi 12 jam.

Terkait rencana penggunaan kabel bawah laut dan transmisi oleh Pemkab Buton Selatan, pihak PLN menyatakan dukungannya. PLN bersama Pemkab kini tengah membentuk tim kerja untuk menyusun proposal pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah kepulauan.

Meski begitu, Merdin mengakui bahwa proyek ini masih dalam tahap perencanaan. Setelah semua dokumen teknis rampung, barulah dilakukan survei lapangan untuk memastikan kesiapan pembangunan.

“Nanti kalau perencanaannya sudah selesai, baru kita bicara soal teknis pelaksanaan,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X