Sabtu , 26- Juli - 2025
BerandaDAERAHButon SelatanTradisi Pekande-Kandea Meriahkan HUT ke-11 Buton Selatan, Simbol Syukur dan Kebersamaan Masyarakat

Tradisi Pekande-Kandea Meriahkan HUT ke-11 Buton Selatan, Simbol Syukur dan Kebersamaan Masyarakat

LAMANINDO.COM, BATAUGA – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Kabupaten Buton Selatan berlangsung penuh makna dan kekhidmatan. Selain prosesi upacara resmi yang dipimpin langsung oleh Bupati Buton Selatan, Muhammad Adios, Rabu (23/7/2025), perayaan tahun ini semakin semarak dengan digelarnya tradisi adat Pekande-kandea, sebuah simbol budaya syukur dan kebersamaan yang mengakar kuat di masyarakat Buton.

Upacara peringatan yang berlangsung di Lapangan Lakarada, Kecamatan Batauga, dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta tamu undangan dari berbagai wilayah, di antaranya Wali Kota Baubau, Wakil Bupati Buton, Wakil Bupati Wakatobi, Kapolres Buton, hingga Kapolres Baubau.

Dengan mengusung tema “Bangkit, Sejahtera, Berbudaya, dan Berdaya Saing”, peringatan tahun ini menjadi momentum refleksi atas capaian pembangunan sekaligus peneguhan identitas budaya daerah yang terus dijaga dan diwariskan lintas generasi.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Adios menyerahkan sertifikat lahan untuk Polres Buton Selatan kepada Kapolres Buton serta memberikan penghargaan kepada Alfiandi, atlet MMA asal Pulau Batu Atas yang telah mengharumkan nama daerah di kancah nasional.

Pekande-Kandea: Tradisi yang Menghidupkan Jiwa Komunal

Puncak kebersamaan terjadi usai upacara, saat seluruh tamu undangan bersama masyarakat mengikuti tradisi Pekande-kandea di Rumah Jabatan Bupati. Acara makan bersama ini merupakan warisan adat Buton yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan penting di Buton Selatan.

Pj. Sekda Buton Selatan, La Ode Darus Salam mengatakan, ada 356 talang—wadah saji tradisional dari anyaman bambu—tersaji rapi, memuat aneka kuliner khas daerah seperti ikan bakar, sinonggi, kasuami, dan berbagai lauk pauk lokal. Para perempuan dengan busana adat ikut meramaikan acara, mempersembahkan makanan kepada tamu sebagai bentuk penghormatan dan persaudaraan.

Pekande-kandea bukan sekadar jamuan, melainkan representasi kuat dari nilai gotong royong, solidaritas, dan semangat kebersamaan yang menjadi roh masyarakat Buton. Dalam suasana hangat penuh keakraban, batas antara pejabat, tokoh adat, dan warga nyaris menghilang—semua duduk sejajar, berbagi makanan dan cerita.

Lebih lanjut Darus menjelaskan, Pekande-kandea adalah bentuk nyata dari budaya lokal yang terus hidup dan berkembang. “Tradisi ini adalah kekayaan warisan leluhur yang tak ternilai. Ini bukan hanya tentang makan bersama, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan menegaskan identitas kita sebagai masyarakat yang berbudaya,” ujarnya.

Pj. Sekda La Ode Darus Salam didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, La Ode Haerudin.

Budaya sebagai Arah Pembangunan

Dengan mengedepankan budaya dalam momentum HUT, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan menunjukkan komitmen untuk menjadikan nilai-nilai lokal sebagai fondasi pembangunan. Tradisi seperti Pekande-kandea diharapkan tidak hanya dilestarikan, tetapi juga diberdayakan sebagai bagian dari potensi pariwisata dan pendidikan karakter masyarakat.

Perayaan HUT Buton Selatan ke-11 tahun ini membuktikan bahwa pembangunan daerah bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun jiwa masyarakat melalui budaya, kebersamaan, dan rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.

“Acara seperti ini bukan baru pertama kali di Buton Selatan, namun tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Darus dan dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan, La Ode Haerudin. (sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X