LAMANINDO.COM, BATAUGA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan tengah bersiap menyambut kedatangan 36 kapal layar yang membawa 109 wisatawan mancanegara dalam rangkaian kegiatan Sail to Indonesia 2025. Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi Buton Selatan untuk mempromosikan kekayaan budaya, keindahan alam, kuliner khas, dan keramahan masyarakat kepada dunia internasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Buton Selatan, Muh. Jusni mengatakan, segala persiapan telah dimatangkan melalui koordinasi intensif antara pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan desa, serta berbagai stakeholder terkait.
“Sebanyak 36 kapal dengan total 109 wisatawan akan tiba di Teluk Lande. Mereka akan disambut secara meriah dengan prosesi budaya khas Buton Selatan,” ujar Jusni saat ditemui di Gedung Al Safitri, Rabu (30/7/2025).
Penyambutan Kultural di Teluk Lande
Prosesi penyambutan akan diawali dengan iring-iringan 100 kapal nelayan lokal yang mengawal kapal yacht memasuki Teluk Lande. Setibanya di lokasi, meriam bambu tradisional Tembana Bula akan diletuskan sebagai simbol sambutan hangat masyarakat setempat.
“Tembana Bula merupakan bentuk penghormatan dan pertanda bahwa kami menyambut hangat saudara-saudara dari berbagai belahan dunia,” jelas Jusni.
Setelah itu, para pelayar akan diarahkan menuju Pantai Singku untuk menghadiri Festival Lokal yang akan dihadiri langsung oleh Bupati Buton Selatan, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Di sana, para wisatawan juga akan diberikan ruang untuk menyampaikan kesan mereka terhadap sambutan masyarakat dan keindahan daerah.
Tiga Hari Eksplorasi Budaya dan Alam Buton Selatan
Rangkaian kegiatan kunjungan akan berlangsung selama tiga hari, ditambah satu hari bebas bagi para pelayar untuk mengeksplorasi destinasi pilihan mereka secara mandiri.
Hari Pertama: Wisatawan akan menikmati keindahan Teluk Lande dan berinteraksi langsung dengan masyarakat pesisir.
Hari Kedua: Para peserta akan mengikuti city tour menjelajahi ibu kota Kabupaten Buton Selatan, meliputi kunjungan ke Pasar Rakyat, pameran Galeri Busel di Gedung Wisata Batauga, serta menyaksikan langsung aktivitas kerajinan tangan masyarakat di Desa Bola. Mereka juga akan menikmati makan siang di Pantai Jodoh, mengunjungi Masjid Tua di Desa Wawoangi, dan mengakhiri hari dengan santap malam di Jembatan Lingkar Lapoili serta kunjungan ke rumah adat bersejarah di Kecamatan Sampolawa.
Hari Ketiga: Fokus pada wisata budaya, wisatawan akan diajak ke Padang Rumput (Padang Kuku) dan Desa Lapandewa untuk mengikuti kegiatan Pakande Kandea, belajar bahasa Cia-Cia, serta memainkan permainan tradisional seperti layang-layang dan Kasunde. Acara akan ditutup dengan makan malam dan pertunjukan seni di Waburi Park.
Harapan Daerah dan Partisipasi Warga
Jusni berharap kehadiran para wisatawan mancanegara dapat meningkatkan eksposur pariwisata daerah serta menumbuhkan semangat masyarakat dalam menyambut tamu dengan tulus dan penuh keramahan.
“Kami ingin memberikan kesan yang alami dan hangat, bukan yang berlebihan. Sambutan yang tulus lebih penting dari kemewahan,” ucapnya.
Pemerintah daerah juga mengajak desa-desa lainnya untuk mempersiapkan diri apabila menjadi bagian dari rute eksplorasi para pelayar. Sekitar 20 pemandu wisata telah disiapkan untuk memfasilitasi interaksi dan memberikan informasi selama kegiatan berlangsung.
“Para wisatawan ini memiliki cara sendiri untuk mengeksplorasi destinasi yang mereka kunjungi. Kita harus siap menyambut dan membimbing mereka dengan baik,” tutup Jusni. (sr)