LAMANINDO.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, menekankan pentingnya percepatan pengesahan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Perencanaan (WP) AeroCity Kota Banjarbaru Tahun 2025–2045. Menurutnya, RDTR tersebut memiliki peran strategis dalam mendukung kepastian investasi dan kemudahan berusaha di Banjarbaru.
“RDTR WP AeroCity Kota Banjarbaru diharapkan dapat segera diselesaikan dan diintegrasikan dengan sistem Online Single Submission (OSS). Dengan begitu, proses perizinan elektronik, khususnya konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), bisa dipercepat dan diselesaikan hanya dalam satu hari,” ujar Suyus saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Sektor (Rakor Linsek) di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Ia juga mendorong kementerian dan lembaga yang hadir dalam Rakor Linsek untuk memberikan masukan dalam penyempurnaan RDTR. Menurutnya, partisipasi lintas sektor akan meningkatkan kualitas dokumen yang nantinya ditetapkan.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, menyebut kawasan AeroCity direncanakan sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Selatan. “Pengembangannya akan ditunjang oleh konsep Transit Oriented Development (TOD) dengan dukungan Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, jaringan kereta api, dan jalan tol. Selain itu, Banjarbaru juga telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2022, sehingga peran kawasan ini semakin strategis,” jelasnya.
Erna Lisa berharap RDTR WP AeroCity Banjarbaru mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta mendukung visi pembangunan Kota Banjarbaru 2025–2029, yakni “Banjarbaru Emas” (Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera).
Rakor Linsek ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang melalui Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I. Acara tersebut diisi dengan diskusi dan penyampaian masukan dari berbagai kementerian/lembaga, yang dimoderatori oleh Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Rahma Julianti, serta dihadiri Pejabat Fungsional Penata Ruang Ahli Utama di lingkungan Ditjen Tata Ruang. (ft/yz/sr)