Senin , 6- Oktober - 2025
BerandaDAERAHBaubauTinjau Produksi Ikan Katapai Sulaa, Sesmen UMKM RI Dorong Produk Lokal Tembus...

Tinjau Produksi Ikan Katapai Sulaa, Sesmen UMKM RI Dorong Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor

LAMANINDO.COM, BAUBAU – Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Sesmen UMKM) RI, Arif Rahman Hakim, menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan meninjau rumah produksi ikan asap, Katapai Sulaa di Kecamatan Betoambari, Sabtu (27/9/2025).

Kehadirannya disambut hangat oleh para pelaku usaha lokal yang mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah. Arif Rahman secara langsung meninjau proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga dapur produksi.

Dalam dialog dengan pengelola, Arif Rahman menegaskan bahwa UMKM berbasis hasil laut memiliki prospek besar untuk berkembang, baik di pasar domestik maupun internasional.

“Produk seperti ini harus terus kita dukung agar bisa naik kelas. Pemerintah siap memfasilitasi sampai dengan perluasan pasar,” ujarnya.

Dengan nada berseloroh, Arif Rahman bahkan meminta salah satu anggotanya untuk menjadi agen pemasaran Katapai Sulaa di wilayah Bekasi. Menurutnya, peluang pasar di kawasan Jabodetabek sangat terbuka untuk produk olahan ikan asap tersebut.

Lebih lanjut, ia menyebut rumah produksi di Sulaa merupakan contoh nyata kreativitas masyarakat pesisir yang mampu memberi kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi daerah.

“Jika kualitas dan daya saing produk terus ditingkatkan, saya yakin usaha seperti ini bisa menembus pasar global,” tegasnya.

Sementara itu, pengelola rumah produksi Katapai Sulaa, Linda Paliran mengungkapkan, produksi ikan asap saat ini cukup stabil dengan permintaan pasar yang konsisten. Dalam satu kali produksi, pihaknya membutuhkan hingga 100 kilogram ikan tuna sebagai bahan baku.

“Alhamdulillah, produksi dan permintaan pasar cukup stabil. Setiap kali ada pesanan, kami bisa memenuhinya tanpa kekurangan stok,” kata Linda.

Lebih membanggakan, produk Katapai Sulaa telah merambah pasar nasional dan bahkan mulai dilirik pasar internasional, termasuk Eropa. Linda menyebut permintaan dari Belgia cukup besar, namun keterbatasan modal dan sarana produksi menjadi kendala utama.

“Permintaan dari Belgia cukup besar. Tapi untuk memenuhinya, kami butuh dukungan modal besar serta fasilitas produksi yang lebih memadai. Saat ini dapur produksi masih jauh dari kata layak untuk memenuhi standar ekspor,” jelasnya.

Linda menambahkan, usaha ikan asap ini kini dikelola dalam bentuk koperasi dengan 35 anggota aktif. Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah dapat membantu mengembangkan kapasitas produksi agar mampu bersaing di pasar internasional. (sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X