Senin , 6- Oktober - 2025
BerandaDAERAHButon SelatanStabilisasi Harga, Pemprov Sultra Luncurkan GPM di Buton Selatan

Stabilisasi Harga, Pemprov Sultra Luncurkan GPM di Buton Selatan

LAMANINDO.COM, BATAUGA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Buton Selatan. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Lakarada, Kecamatan Batauga, ini dijadwalkan selama tiga hari, Rabu–Jumat (1–3/10/2025), sebagai upaya memberikan keringanan kepada masyarakat di tengah tingginya harga bahan pokok.

Puluhan warga terlihat mengantre sejak pagi untuk membeli kebutuhan pangan, seperti beras, gula pasir, telur, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, dan terigu dengan harga terjangkau.

Kepala Bidang Pelaksanaan Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Aristos, menjelaskan bahwa pada GPM kali ini pihaknya menyiapkan stok cukup besar.
“Untuk beras SPHP dari Bulog ada 5 ton, beras premium 1 ton dengan harga Rp147.000 per 10 kilogram. Minyak goreng dijual mulai Rp15.500 per liter, Bimoli Rp43.000 per 2 liter, Filma Rp40.000 per 2 liter. Gula Rp17.500 per kilogram, terigu Rp10.000 per kilogram, dan telur sebanyak 200 rak dengan harga Rp57.000 per rak,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, tingginya animo masyarakat terlihat dari penjualan hari pertama yang langsung menembus sekitar 2–3 ton beras. “Antusiasme warga luar biasa. Mungkin kegiatan ini tidak sampai tiga hari, tergantung stok yang tersedia,” kata Aristos.

Menurutnya, penentuan lokasi GPM dilakukan berdasarkan pemantauan harga pangan di setiap kabupaten/kota. Data tersebut dikumpulkan setiap sore pukul 15.00 WITA serta mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Untuk Buton Selatan, pada September tercatat inflasi pangan harian cukup tinggi. Minggu pertama 0,81 persen, tertinggi di Sultra. Minggu kedua turun ke 0,48 persen, dan minggu ketiga minus 0,11 persen. Artinya, harga pangan mulai stabil dan ketersediaan terjaga,” jelasnya.

Agar distribusi tepat sasaran, pemerintah provinsi membatasi pembelian beras SPHP maksimal 10 kilogram per kepala keluarga, sedangkan beras premium hanya dua karung. “Kami fokus agar semua masyarakat bisa merasakan manfaat GPM. Kalau pedagang membeli dalam jumlah besar lalu dijual kembali, tujuan program ini bisa gagal,” tegasnya.

Aristos juga mengimbau masyarakat agar tidak panik membeli bahan pangan secara berlebihan. Stok pangan di Sultra dipastikan aman dengan dukungan Bulog, ditambah masuknya musim panen pada Oktober. “Kami juga mengkampanyekan stop boros pangan. Belilah sesuai kebutuhan agar tidak ada bahan pangan yang terbuang,” tambahnya.

GPM merupakan upaya pemerintah dalam menstabilkan pasokan dan harga pangan sekaligus mengendalikan laju inflasi di daerah.

Penyelenggaraan GPM ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton Selatan. (sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X