Senin , 6- Oktober - 2025
BerandaNASIONALKementerian ATR/BPN Dorong Gen Y dan Z Wujudkan Layanan Pertanahan Berbasis Teknologi

Kementerian ATR/BPN Dorong Gen Y dan Z Wujudkan Layanan Pertanahan Berbasis Teknologi

LAMANINDO.COM, JAKARTA – Generasi muda, khususnya Generasi Y (milenial) dan Generasi Z, dinilai memiliki peran strategis dalam mempercepat transformasi digital di sektor pertanahan. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Asnaedi, saat menjadi narasumber dalam Diskusi Agraria V yang digelar Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Sabtu (4/10/2025).

Menurut Asnaedi, generasi Y dan Z memiliki keseimbangan antara hard skill dan soft skill yang dapat melahirkan berbagai inovasi pelayanan publik di bidang pertanahan.

“Kita berharap munculnya Gen Y dan Z yang matang secara ilmu, keterampilan, kepercayaan diri, dan kemauan kuat ini menjadi fondasi untuk menjadi motor penggerak transformasi digital ATR/BPN. Teman-teman semua yang ada di STPN merupakan bagian dari generasi tersebut,” ujarnya.

Transformasi digital di lingkungan Kementerian ATR/BPN telah berjalan secara bertahap sejak 2024 dengan penerapan Sertipikat Elektronik di seluruh Kantor Pertanahan. Pada 2025, inovasi berlanjut melalui layanan Peralihan Hak Atas Tanah Elektronik yang kini hampir diterapkan di seluruh provinsi.

Mulai 2026, sertipikat tanah dalam bentuk cetak atau konvensional akan menjadi pilihan, karena seluruh dokumen pertanahan secara bertahap beralih ke bentuk digital. Transformasi ini diharapkan mampu menekan risiko pemalsuan sertipikat yang kerap merugikan masyarakat.

“Mulai tahun 2028, layanan pertanahan diharapkan sudah fully digital dengan penerapan blockchain pertanahan dan smart contract,” jelas Asnaedi.

Selain itu, Kementerian ATR/BPN tengah menyiapkan penerapan Generative Artificial Intelligence (AI) Pertanahan untuk mengintegrasikan seluruh peraturan dan petunjuk teknis dalam satu sistem cerdas. Sistem ini nantinya akan mendukung pengambilan keputusan serta berpotensi meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Asnaedi juga menegaskan pentingnya peran STPN sebagai lembaga pendidikan yang mencetak calon-calon aparatur pertanahan masa depan. Ia menyebutkan, transformasi STPN menjadi Politeknik Pertanahan Nasional akan memperkuat kapasitas para taruna agar lebih adaptif terhadap perubahan teknologi.

“Dengan transformasi Sekolah Tinggi Pertanahan menjadi Politeknik, diharapkan Taruna/i akan lebih percaya diri, kreatif, dan siap menjadi bagian dari masa depan ATR/BPN dan bangsa Indonesia,” katanya.

Diskusi Agraria V diikuti oleh 376 Taruna/i Tingkat I STPN serta mahasiswa dari Polbangtan YOMA, UPN Veteran Yogyakarta, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hadir pula sejumlah narasumber dari Kantor Wilayah BPN Provinsi DIY, Ditjen PHPT, Pemerintah Provinsi DIY, serta kalangan akademisi STPN. (dr/jm/sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X