LAMANINDO.COM, BATAUGA — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Kadatua sukses melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) II Masa Bakti 2025–2030 yang digelar di Aula SMPN 1 Kadatua, Sabtu (11/10/2025).
Sidang Konfercab II dipimpin oleh Darsan dan dihadiri oleh seluruh pengurus, anggota, serta perwakilan guru dari berbagai satuan pendidikan di wilayah Kadatua. Turut hadir pula jajaran pengurus PGRI Kabupaten Buton Selatan yang mendampingi jalannya proses pemilihan kepengurusan baru.
Dalam proses pemilihan, Amirudin kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PGRI Kecamatan Kadatua Masa Bakti 2025–2030. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Ketua I PGRI Buton Selatan, Taslim Afali; Sekretaris, Jalaluddin; Ketua Biro Olahraga, Seni, dan Budaya, Wa Ode Nurhayati; serta Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan, Wa Ode Hendriati Bante.
Pelantikan pengurus baru dilakukan oleh perwakilan PGRI Kabupaten Buton Selatan dan ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan oleh para pengurus terpilih.
Ketua PGRI Kabupaten Buton Selatan, La Ode Firman Hamza, menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Konfercab tersebut.
“Selamat dan sukses atas pelaksanaan Konferensi Cabang PGRI Kecamatan Kadatua. Semoga kepengurusan yang baru dapat bekerja dengan solid, visioner, dan membawa kemajuan bagi dunia pendidikan di Buton Selatan,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Firman juga menyampaikan bahwa setelah Konfercab Kadatua, kegiatan serupa akan dilaksanakan di Kecamatan Siompu pada Sabtu, 18 Oktober 2025, dan diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang berdedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan.
Mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju,” Konfercab II PGRI Kadatua menegaskan komitmen organisasi untuk memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul serta mempererat solidaritas antarpendidik.
Sementara itu, Ketua terpilih, Amirudin, menyampaikan bahwa kepengurusannya ke depan akan fokus pada peningkatan profesionalisme guru dan transformasi organisasi menuju era digital.
“Kami akan terus berinovasi dan berkreasi sesuai dengan tuntutan zaman. Fokus kami adalah meningkatkan profesionalisme guru melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan, seperti pelatihan, workshop, dan seminar,” jelasnya.
Amirudin juga menyoroti pentingnya transformasi organisasi melalui pemanfaatan sistem keanggotaan digital dan pelatihan daring agar PGRI Kadatua dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi pendidikan.
“Tantangan yang kami hadapi hari ini adalah kesenjangan kompetensi guru, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital, serta keterbatasan infrastruktur. Masih banyak guru yang belum memiliki perangkat pendukung seperti laptop, padahal kurikulum saat ini menuntut kemampuan digital,” tambahnya.
Ia berharap, dengan kepengurusan yang baru, para guru di Kadatua dapat memiliki semangat adaptasi dan transformasi pola pikir menuju pembelajaran yang lebih mendalam dan inovatif.
“Guru harus berani berubah dan terbuka terhadap digitalisasi. Insyaallah, kami di Kadatua akan terus menjaga solidaritas dan kolaborasi lintas jenjang pendidikan,” tutup Amirudin. (sr)