LAMANINDO.COM, PALEMBANG – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menegaskan pentingnya transformasi layanan pertanahan agar lebih adaptif terhadap perubahan karakter dan ekspektasi masyarakat, khususnya generasi muda. Ia menilai, pelayanan publik yang cepat, bersih, dan transparan kini menjadi tuntutan utama dari generasi milenial dan generasi Z.
“Generasi sekarang ini berbeda. Mereka tidak mau membayar sesuatu yang tidak prosedural, yang tidak ada dasar atau aturannya. Mereka kritis, hasil didikan media sosial, sangat menghargai transparansi, dan ini bagus sekali,” ujar Menteri Nusron saat memberikan pengarahan kepada jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, mayoritas pemohon layanan pertanahan akan berasal dari kalangan rumah tangga muda yang menuntut efisiensi dan kejelasan proses. Karena itu, Nusron menekankan bahwa reformasi layanan harus diarahkan pada kemudahan, kecepatan, dan kepastian hukum.
Ia juga menyoroti dua persoalan klasik dalam pelayanan publik yakni lamanya waktu proses dan pungutan liar yang harus diselesaikan melalui inovasi dan pembenahan sistemik. Transformasi digital dinilai penting, namun perubahan budaya kerja menjadi kunci utama agar layanan pertanahan semakin responsif terhadap kebutuhan generasi baru.
“Perubahan ini bukan pilihan, tapi keharusan. Kita harus mencari solusi percepatan pelayanan agar sistem pertanahan mampu menjawab kebutuhan generasi masa kini dan masa depan,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan pembinaan tersebut Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol ATR/BPN, Harison Mocodompis; Kepala Kanwil BPN Provinsi Sumatera Selatan, Asnawati; serta jajaran pejabat di lingkungan Kanwil BPN Sumsel. (ls/yz/sr)