Sabtu , 11- Oktober - 2025
BerandaDAERAHButon Selatan"Pelayaran Zuhud” Buton Selatan di STQH Nasional: Simbol Perjalanan Spiritual dan Budaya...

“Pelayaran Zuhud” Buton Selatan di STQH Nasional: Simbol Perjalanan Spiritual dan Budaya Maritim Nusantara

LAMANINDO.COM, KENDARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung kegiatan keagamaan dan kebudayaan nasional. Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, didampingi Ketua TP PKK, Hj. Norma Adios serta Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) La Ode Harwanto yang juga bertindak sebagai Ketua Rombongan, hadir memeriahkan Carnaval Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (10/10/2025).

Rombongan Buton Selatan tampil dengan tema “Pelayaran Zuhud, Buton Selatan untuk Indonesia”, yang sarat dengan makna spiritual dan nilai filosofi mendalam. Tema tersebut menggambarkan perjalanan hidup yang berlandaskan keikhlasan, kesederhanaan, dan pengabdian kepada Allah SWT serta sesama manusia—nilai-nilai yang telah lama melekat dalam sejarah dan budaya masyarakat Buton Selatan.

Bupati Muhammad Adios mengatakan, kehadiran Buton Selatan bukan sekadar untuk berpartisipasi dalam kompetisi STQH, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan warisan Islam yang telah membentuk identitas daerah. “Pelayaran Zuhud adalah simbol perjalanan spiritual yang menggambarkan pengabdian tanpa pamrih. Nilai-nilai ini diwariskan oleh para ulama dan tokoh terdahulu yang mengajarkan kesederhanaan, keteguhan iman, dan cinta terhadap ilmu,” ujarnya.

Bupati Adios juga menyinggung peran penting para tokoh ulama dan pejuang asal Buton Selatan, seperti Syekh Abdul Wahid, Hatibi Bula, La Ode Pasombala Jaya, dan Syekh Muhammad Kamaludin. Menurutnya, para tokoh tersebut bukan hanya pelita ilmu dan agama, tetapi juga teladan dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian, keberanian, dan kebersamaan di tengah masyarakat. “Mereka adalah inspirasi yang terus hidup dalam semangat Pelayaran Zuhud ini,” tambahnya.

Sementara itu, Pj. Sekda La Ode Harwanto menegaskan, partisipasi Buton Selatan di ajang nasional seperti STQH merupakan langkah strategis untuk memperkuat citra daerah sebagai pusat budaya dan keislaman di kawasan timur Indonesia.

“Melalui ajang ini, Buton Selatan tidak hanya memperkenalkan nilai-nilai budaya dan spiritual, tetapi juga menguatkan pesan tentang pentingnya menjaga toleransi, persatuan, dan harmoni dalam kehidupan berbangsa,” tuturnya.

Ia juga berharap agar semangat Pelayaran Zuhud dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus meneladani nilai-nilai luhur yang telah diwariskan para pendahulu. “Kita ingin anak-anak muda Buton Selatan bangga dengan akar budayanya, sekaligus memiliki pandangan luas dalam memajukan daerah dengan dasar iman dan moralitas,” ujar Harwanto.

Kehadiran rombongan Buton Selatan pada Carnaval STQH Nasional XXVIII ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu. Kostum dan atribut peserta menggambarkan simbol pelayaran, kapal, dan warna khas daerah yang memadukan budaya Buton, serta nilai-nilai Islam. Penampilan itu berhasil mencuri perhatian penonton dan peserta carnaval.

Dengan partisipasi ini, Buton Selatan menegaskan dirinya sebagai daerah yang tak hanya kaya budaya, tetapi juga berperan aktif dalam membangun peradaban Islam yang moderat dan berkemajuan. Bupati Adios bersama Sekda Harwanto pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan, memperkuat nilai-nilai keagamaan, serta melestarikan budaya lokal sebagai warisan berharga bangsa.

“Kita ingin Buton Selatan dikenal sebagai daerah yang beriman, berbudaya, dan berkemajuan. Melalui semangat Pelayaran Zuhud, kita berlayar bersama menuju Indonesia yang damai dan berkeadaban,” tutup Bupati Adios. (sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X