Minggu , 12- Oktober - 2025
BerandaDAERAHButon SelatanKaopiku Hingga Kain Tenun Khas Buton Selatan Jadi Primadona di STQH Nasional...

Kaopiku Hingga Kain Tenun Khas Buton Selatan Jadi Primadona di STQH Nasional Kendari

LAMANINDO.COM, KENDARI — Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Buton Selatan berhasil mencuri perhatian pengunjung di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Memasuki hari kedua kegiatan, sejumlah produk lokal laris manis dibeli peserta dan tamu dari berbagai daerah.

Produk unggulan seperti Kaopiku dari Desa Bola, Kecamatan Batauga, dan Kopi Rongi dari Desa Rongi, Kecamatan Sampolawa, menjadi dua komoditas paling diminati. Selain itu, sarung tenun khas Buton Selatan juga banyak diburu pengunjung sebagai cendera mata khas daerah.

Salah satu staf Bagian Ekonomi Setda Buton Selatan, Marni mengungkapkan, stand milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan dan Dekranasda ramai dikunjungi sejak hari pertama.

“Paling laku keras Kaopiku dan Kopi Rongi, selain itu sarung tenun juga banyak terjual,” ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (12/10/2025).

Menurut Marni, antusiasme pengunjung tidak hanya terlihat dari pembelian produk minuman dan kain, tetapi juga pada kerajinan tangan dan busana hasil karya ibu rumah tangga asal Buton Selatan. Produk-produk tersebut ditampilkan di dua stand utama hasil kolaborasi antara Dekranasda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), serta pemerintah desa.

Sementara itu, Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. Ia mengaku tidak menyangka produk lokal daerahnya mendapat sambutan positif dari masyarakat luas.

“Alhamdulillah, kami senang produk UMKM Buton Selatan laris di ajang STQH Nasional XXVIII. Ini bukti bahwa produk kita diterima pasar dan punya daya saing,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati Adios menegaskan bahwa keikutsertaan Buton Selatan dalam ajang nasional ini tidak hanya sebagai dukungan terhadap syiar Islam, tetapi juga menjadi sarana strategis untuk mempromosikan potensi ekonomi daerah.

“STQH bukan sekadar lomba keagamaan, melainkan juga wadah memperkenalkan kekayaan lokal Buton Selatan ke tingkat regional dan nasional,” pungkasnya. (sr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X