LAMANINDO.COM, BATAUGA – Dari aspek pertanahan, Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Buton Selatan mengawal usulan pembangunan Daerah Irigasi (DI) Sampolawa dengan mengikuti rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan, guna memastikan kesiapan data lahan dan kesesuaian pemanfaatan ruang dalam perencanaan pembangunan irigasi tersebut.
Rapat koordinasi tersebut digelar di Aula Kantor Bupati Buton Selatan, Kecamatan Batauga, dan dihadiri oleh sejumlah OPD terkait sebagai bagian dari proses pengusulan pembangunan DI Sampolawa yang mencakup Desa Lipu Mangau, Kelurahan Todombulu, dan Kelurahan Jayabakti.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Buton Selatan, Mohamad Zakaria mengatakan, keterlibatan Kantah dalam forum lintas sektor ini merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan serta memastikan aspek pertanahan dalam perencanaan berjalan sesuai ketentuan.
“Pembangunan daerah irigasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Kantor Pertanahan hadir untuk memastikan dukungan data pertanahan, termasuk kesesuaian pemanfaatan ruang dan status lahan, agar proses pembangunan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran,” jelas Mohamad Zakaria.
Ia menambahkan, sinergi antar OPD dan lembaga menjadi kunci dalam menyukseskan usulan pembangunan daerah irigasi, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. Kantah Buton Selatan, lanjutnya, siap berkolaborasi dan memberikan dukungan teknis yang dibutuhkan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rapat koordinasi ini juga membahas pemetaan wilayah irigasi, kondisi eksisting lahan, serta langkah-langkah strategis yang perlu disiapkan untuk memperkuat usulan pembangunan DI Sampolawa ke tingkat selanjutnya.
Melalui koordinasi lintas sektor yang solid, diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur irigasi yang berdampak langsung pada peningkatan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat setempat. (sr)