LAMANINDO.COM, JAKARTA- Kekayaan dan potensi pariwisata Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menarik perhatian DPP PDIP. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Busel lebih gencar melakukan promosi wisata.
Ketua Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DPP PDIP, SB Wiryanti Sukamdani mengaku kagum dengan potensi dan kekayaan pariwisata Busel, mulai dari wisata bahari, wisata religi, hingga wisata kuliner.
Politisi yang akrab disama Ibu Yanti itu menyebut sejumlah obyek wisata yang dimiliki Busel, seperti seperti pulau liwutongkidhi, pantai lakadao, tebing labulengke, bukit lamando, ratu ampat Bahari. Untuk wisata religi, ada masjid tua wawoangi yang bahkan usianya sudah ratusan tahun. Ada makam Gajah Mada.
“Saya sudah beberapa kali ke Pulau Buton. Dan Buton Selatan itu menarik untuk dikunjungi. Memiliki daya tarik. Disana ada pulau liwutongkidhi dan pantai lakadao yang sangat cocok untuk uji adrenalin menyelam. Wisata alam ada tebing labulengke dan bukit lamando. Kalau potensi-potensi ini gencar dipromosikan, pasti mampu menarik wisatawan untuk berkunjung,” katanya.
“Wisata religi, ada masjid tua wawoangi yang usianya sudah ratusan tahun. Ini bukti peradaban Islam di pulau Buton, khususnya di Buton Selatan. Ada makam Gajah Mada. Masyarakat luas pasti banyak yang tidak tahu bahwa Gajah Mada pernah ke Pulau Buton. Jadi Indonesia harus tahu kalau Gajah Mada pernah ke pulau Buton, bahkan makamnya ada di Buton Selatan. Oleh karena itu, saya minta Pemda Busel untuk lebih gencar melakukan promosi. Bila perlu, kirimkan kami hasil-hasil dokumentasinya, nanti kami bantu promosikan,” ujarnya.
Selain itu, potensi pariwisata yang tidak kalah manarik adalah kerajinan tenun, kuliner hingga potensi kekayaan laut Busel. Ia mencontohkan wisata kuliner Busel yang menjadi makanan khas masyarakat setempat, yakni ikan parende dan kasoami. Jenis masakan ini yang membuatnya ingin sering berkunjung ke Busel.
“Jadi kalau ke Buton Selatan itu saya bisa bayangkan bagaimana bisa belajar menenun, dan bagaimana bisa menangkap ikan. Makanya saya juga ajak teman-teman dari beberapa kementerian agar bisa mengunjungi dan menikmati wisata Busel yang masih alami,” tutur Yanti sambil mengajak Perencana Ahli Muda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Syarulyadi, Direktur Urusan Agama Islam Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), H. Adib, Direktur Kepercayaan Kepada Ruan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, Syamsul Hadi yang saat itu sama-sama menjadi pemateri dalam Bimtek Peningkatan dan penguatan Kapasitas Pemerintah desa, imam masjid dan lembaga adat se-Busel yang digelar di salah satu hotel di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Dengan potensi dan kekayaan pariwisata yang melimpah, Wiryanti juga meminta Bupati Busel, H. La Ode Arusani bersama jajaran OPD untuk membangun infrastruktur kepariwisataan, guna pendorong kemajuan pariwisata Busel.
Selain infrastruktur pendukung, hal yang tidak kalah penting adalah peningkatan Sumber Daya Manuasia (SDM). Misalnya dengan membangun sekolah pariwisata di Busel.
Selain pariwisata, lanjut Wiryanti, sektor kebudayaan dan adat istiadat juga tidak kalah pentingnya untuk kemajuan daerah. Kehadiran para imam, perangkat adat, kades se-Busel di Jakarta membuatnya serasa ada di Pulau Buton. Dengan pakaian adat yang dikenakan, ini menunjukan perhatian terhadap budaya dan adat istiadat serta agama yang begitu kental . Oleh karena itu pihaknya meminta agar hal itu terus dijaga dan dilestarikan demi kemajuan pembangunan Buton Selatan. (adm)