LAMANINDO.COM, BAUBAU– Dewaruci adalah tokoh dunia pewayangan pengajar keberanian dan kebijakan untuk kebenaran. Dengan penggunaan nama ini di kapal diharapkan mampu menjaga wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KRI Dewaruci adalah kapal layar milik TNI AL yang berfungsi sebagai kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam pembentukan dan pembinaan mental serta karakter.
Kapal layar kelas Barquentine itu dibangun tahun 1952 di Hamburg, Jerman. Tahun 1953 diseberangkan ke Indonesia oleh Komandan KRI Dewaruci pertama, yaitu Kapten Alfred H. Rosenow bersama personel Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), sekarang TNI AL, sebagai pengawaknya. Dan pada 2 Oktober 1953, KRI Dewaruci diserahterimakan kepada ALRI dan mulai bertugas sebagai kapal layar latih TNI AL.
KRI Dewaruci kini sudah berusia 69 tahun dan telah pensiun sebagai kapal layar keliling dunia. Kendati demikian, KRI Dewaruci telah melahirkan banyak pelaut andal TNI AL.
Pada Rabu (08/06/2022), kapal yang telah melahirkan orang-orang besar di TNI AL itu sandar di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa spesifikasi KRI Dewaruci?
Dikutip dari Kominfo.jatimprov.go.id, spesifikasi KRI Dewaruci yakni panjang 58,30 meter dan lebar 9,5 meter. Miliki 3 tiang utama (Bima, Arjuna, Yudhistira), 16 layar dan memiliki bobot mati 847 ton.
Dalam sejarahnya, KRI Dewaruci dalam telah melaksanakan tugas operasi sebanyak 55 kali dan berhasil keliling dunia dua kali yakni 1964 dan 2012.
Dilansir dari Kompas.id, 15 September 2019, KRI Dewaruci telah melahirkan orang-orang besar di TNI AL seperti Mantan KSAL Laksamana Soebiakto pernah menjadi komandan KRI Dewaruci. Demikian pula Laksamana Madya Soesatyo Mardhi, mantan Panglima Armada RI Laksamana Madya Rudy Purwana, mantan Pangdaeral IV Laksamana Madya Soeparno, hingga mantan Kepala Staf Armada RI Laksamana Pertama JH Salu. (adm)