LAMANINDO.COM, BUSEL – Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) Kabupaten Buton Selatan (Busel) masih berjubel menyelesaikan Pencocokan dan Penelitian (Coklit). Salah satu sebabnya adalah beberapa pemilih ditengarai berada diperantauan.
Kondisi itu menjadi salah satu kendala dan cenderung menyulitkan Coklit data pemilih. Seperti yang dialami petugas Pantarlih di Desa Marawali, Kecamatan Kadatua.
Progres kerja Pantarlih di desa Marawali sudah pada angka 92,7 persen dari total Format A. Dari daftar 634 orang, yang sudah dilakukan Coklit kurang 588 pemilih tersebar di tiga Tempat Pemungut Suara (TPS). Sementara sisanya masih terkendala komunikasi akibat yang bersangkutan berada di negeri orang.
Di sudut lain, komisioner dan staf sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sampolawa juga turun melakukan monitoring dan supervisi proses Coklit serta e-coklit daftar pemilih yang dilakukan oleh petugas Pantarlih. Lokasi meliputi empat desa yakni Lipumangau, Gunung Sejuk, Hendea, dan Sandang Pangan.
Ketua PPK Sampolawa, Hasrul mengatakan, monitoring dan evaluasi bertujuan untuk meminimalisasi kendala Pantarlih. “Sehingga ketika melakukan proses Coklit dan pengunaan aplikasi e-coklit dapat segera terselesaikan,” ujar Hasrul.
Saat ini, kata dia, petugas Pantarlih masih melakukan Coklit. Untuk itu, warga pemilih diminta menyiapkan data pribadi dan data keluarga (KTP Elektronik dan kartu keluarga.(adm/p)