Gubernur Ali Mazi Paparkan Produksi Nikel Sultra di Seminar Internasional

0
219
Gubernur Ali Mazi Paparkan Produksi Nikel Sultra di Seminar Internasional

LAMANINDO.COM, JAKARTA- Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, memaparkan Produksi Nikel di Sulawesi Tenggara serta Prospek Investasi untuk Investor Lokal dan Asing pada seminar Indonesia International Nickel And Cobalt Industry Chain Summit, bertempat di Grand Ballroom Hotel Shangri-LA Jakara Pusat, Selasa (30/05/2023).

Ali Mazi menjelaskan bahwa Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam pertambangan, utamanya nikel dan aspal yang sangat melimpah meliputi sumber daya hipotetik bahan galian nikel, sebesar lebih dari 97,4 milyar wet metrik ton.

Potensi tersebut tersebar di kabupaten Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Buton dan Kota Baubau dan sumber daya hipotetik bahan galian aspal, sebesar lebih dari 3,85 milyar ton, yang tesebar di beberapa kabupaten di pulau Buton.

Dijelaskan, Izin Usaha Pertambangan (IUP) Provinsi Sulawesi Tenggara per Desember 2020 sebanyak 376 dengan pembagian, mineral logam dan batubara 262 IUP, mineral bukan logam dan batuan 114 IUP.

“Secara umum nilai ekspor Sultra mulai Januari hingga 31 Agustus 2022 mengalami pertumbuhan yang positif dari target yang ditentukan, salah satunya disebabkan kegiatan ekspor Sultra itu sudah dapat dilakukan dari pelabuhan Kendari langsung dengan beberapa negara tujuan. Capaian ekspor dan impor pada Agustus 2022 mengalami peningkatan 35 persen dan untuk ekspor masih di dominasi dari sektor pertambangan,” ungkap Gubernur.

Tidak hanya itu, pada seminar tersebut Ali Mazi juga memaparkan mengenai manfaat yang diperoleh Sulawesi Tenggara dari kegiatan hilirisasi nikel di wilayahnya, misalnya peningkatan PDRB, peningkatan dana bagi hasil PNBP, SDA pertambangan, peningkatan penerimaan dan retribusi daerah, penyerapan tenaga kerja, dan lain sebagainya.

“Pada periode Januari hingga Oktober 2022, total ekspor nickel Sultra mencapai 4,8 milliar US Dollar, dengan total volume ekspor mencapai 2,2 juta ton (berdasarkan data BPS Sultra). nilai dan volume ini meningkat masing-masing 36 % dan 24 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya”, lanjutnya.

Turut hadir dalam seminar tersebut, pembicara dari Kemenko Marves Dan Kementerian ESDM, Ketua Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Komjen Pol Drs. Nanan Soekarna, Perwakilan Shanghai Metals Market (SMM China) Adam Fan, perwakilan dari Lygend Resources Technology, Alan.(adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini