LAMANINDO.COM, BUTON- Pemerintah Kabupaten Buton menggelar istighosah dan doa bersama dalam rangka HUT Kabupaten Buton ke-64 dan HUT ke-20 Pasarwajo sebagai Ibu Kota Kabupaten Buton dengan tema ‘Membangun Kekerabatan dan Persaudaraan dalam Bingkai Buton Selalu di Hati. Bertempat di Masjid Raya Nurul Yaqin, Pasarwajo, Senin (3/7/2023).
Istighosah dan doa bersama dihadiri Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asnawi Jamaluddin, M.Si, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton, Alimani, S.Sos, Anggota Forkopimda Kabupaten Buton, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Ustad Majid Nene, S.Ag., M.Pdi dan Drs. H. Abdul Majid.
“Ini sebuah kebiasaan yang harus kita laksanakan karena kegiatan seperti ini cara kita sebagai umat muslim dalam meminta keselamatan dan keberkahan untuk daerah yang kita cintai,” ungkap Pj. Bupati Buton Drs. Basiran M.Si dalam sambutannya.
Mantan Kepala BPKAD Sultra ini mengajak semua elemen masyarakat Buton tanpa terkecuali untuk berdoa bersama agar diberi Kesehatan, keselamatan, rezeki dan saling menyayangi, menghargai, tidak saling bermusuhan serta daerah Kab Buton diberi keberkahan oleh Allah SWT agar Buton maju dan sejahtera.
“Mari satukan hati dan pikiran kita hanya semata-mata berserah diri kepada Allah SWT,” kata Pj. Bupati Buton.
Dalam tausiyahnya Ustad Majid berharap semoga di umur yang ke 64 Kabupaten Buton dan ke-20 tahun Pasarwajo ini Allah SWT membukakan pintu barokah dan pintu rahmat untuk seluruh masyarakat Kabupaten Buton dari laut, dari darat maupun dari langit.
“Perlu kita bersyukur begitu banyaknya rahmat. Dari Kecamatan Wabula sampai Kapontori ditandai dengan kekayaan budayanya, gotong royong yang masih kental sampai saat ini. Kekayaan aspal yang melimpah itu perlu kita syukuri karena itu semua adalah rahmat dan nikmat dari Allah SWT,” ungkap Ustad Majid Nene.
Dan ternyata syukur sebuah negeri atau Kota itu, lanjutnya Insya Allah, Allah SWT memberikan nikmat-nikmat itu untuk terus hidup sampai di tahun ini. Satu kuncinya bersyukur kepada Allah SWT.
“Tapi jika kita tidak mensyukuri dan angkuh, maka Allah akan cabut nikmat-nikmat yang diberikan karena semua ini hanya titipan. Olehnya itu marilah kita menjaga dan mensyukuri nikmat-Nya. Nikmat itu tidak harus kita lihat hanya satu sisi tapi nikmat itu banyak dengan kuncinya hanyalah bersyukur yakni ikhlas melakukan kebaikan,” pungkasnya.(**)