LAMANINDO.COM, BAUBAU- Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) diakui memiliki banyak potensi wisata, khususnya yang menjadi warisan sekaligus bukti megahnya Kerajaan dan Kesultanan Buton di masa lalu.
Destinasi wisata tersebut diantaranya adalah benteng Wolio dan benteng Sorawolio, serupa tapi tidak sama, kedua benteng ini berada di ketinggian namun dipisahkan oleh lembah dan sungai.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengaku, letak strategis dari kedua benteng tersebut memikat perhatian pemerihati pariwisata. Menurutnya, bisa dikemas menjadi spot wisata baru berupa jembatan layang, kereta gantung atau kabel baan yang menghubungkan benteng Wolio dan Sorawolio.
“Celah antara benteng Wolio dan benteng Sorawolio menjadi satu target. Mereka melihat misalnya dari jembatan layangnya atau dengan penyeberangan pertambangan kabelbaan. Sehingga dua wisata budaya ini digabungkan dengan pariwisata moderen, itu akan saling memperkuat,” ungkap Wali Kota, Selasa (11/7/2023).
Meski demikian lanjut Monianse, pemerintah Kota Baubau tidak ingin tergesa-gesa untuk mengeksekusi peluang tersebut. Lebih dulu melakukan kajian mendalam, agar kehadiran destinasi wisata modern tersebut justru tidak merusak cagar budaya yang selama ini telah terjaga dengan baik.
“Ini masih dalam rancangan dan kita akan melihatnya dari beberapa aspek. Pertama dari aspek peninggalan budaya jangan sampai aktivitas pariwisata modern ini juga menggerus potensi wisata budaya yang sekaligus menjadi cagar,” imbuhnya.
Semuanya lanjut Monianse akan dilakukan analisa dengan baik, karena Pemerintah tidak akan serampangan. Menjadikan keuntungan untuk daerah namun di sisi lain akan merusak apa yang selama ini menjadi kebanggaan.(**)
