LAMANINDO.COM, BAUBAU- Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mengaktifkan pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo setelah tiga tahun vakum dengan nihil penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tidak adanya penarikan PAD tersebut semenjak pengelolaan Pelabuhan Perikanan Wameo diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengaktifan kembali TPI Wameo itu fokus pada proses lelang ikan, jual beli atau pendaratan ikan di Kota Baubau, sementara pabrik es dan coldstorage masih milik Pemerintah Provinsi.
Kepala Dinas Perikanan Kota Baubau, Yulia Widiarti menyebutkan dengan diaktifkannya kembali TPI Wameo semua ikan yang masuk di Kota Baubau dari sejumlah daerah akan lebih tertib dan tercatat untuk ditarik retribusinya sebagai PAD Kota Baubau.
“Selama ini ada yang melakukan pendaratan di Wameo, ada yang di jembatan batu, ada di pasar Karya Nugraha, ada juga di Sulaa. Harusnya pendaratan ikan-ikan dari luar itu dilakukan di satu tempat agar memudahkan kita memungut retribusinya,” kata Yulia, Rabu (23/8/2023).
Yulia mengakui upaya menertibkan proses masuknya ikan di Kota Baubau ini tidaklah mudah, olehnya itu dibentuk tim pengawas dengan melibatkan aparat Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan untuk mengarahkan semua kendaraan pengangkut ikan ke TPI Wameo.
“Sudah mulai berjalan dan sejauh ini berjalan normal. Rencana dalam waktu dekat saya akan mengundang kembali semua tim teknis untuk mendiskusikan kembali agar masyarakat ataupun nelayan dapat mematuhi aturan yang sudah kita keluarkan ini,” tambahnya.
Pengaktifan kembali pengelolaan TPI Wameo ini secara resmi dilaunching oleh Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse pada 13 Agustus 2023 lalu di TPI Wameo yang dirangkaikan dengan kegiatan semarak merdeka HUT ke-78 Kemerdekaan RI oleh Dinas Perikanan Kota Baubau yang melibatkan nelayan dan pengusaha ikan.(adm)
