LAMANINDO.COM, BATAUGA–Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses pengambilalihan Pulau Kawi-Kawia yang selama bertahun-tahun menjadi polemik antara Pemerintah Kabupaten Buton Selatan dengan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Menurut Bupati Adios, Pulau Kawi-Kawia secara historis dan administratif adalah bagian dari wilayah Buton Selatan. Namun, ketidakjelasan batas wilayah membuat statusnya terkatung-katung, menghambat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Buton Selatan.
“Pulau Kawi-Kawia adalah milik kita. Supaya RTRW kita cepat keluar, karena sampai hari ini statusnya masih menggantung,” ujar Bupati Adios, saat diwawancara awak di Aula Setda, Senin (10/3/2025).
“Tapi di bawah kepemimpinan saya, saya akan berjuang supaya RTRW itu tuntas,” tegas orang nomor wahid di Buton Selatan ini.
Langkah Bupati Adios dalam mempercepat pengambilalihan Pulau Kawi-Kawia mendapat restu dari Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua. Untuk memperkuat posisi Buton Selatan dalam sengketa ini, Hugua menyarankan agar dibuat surat resmi kepada Gubernur Sulawesi Tenggara, dengan tembusan kepada DPRD, DPR RI Komisi II dan Komisi XIII.
Ia menambahkan, Surat tersebut bertujuan untuk meminta peninjauan langsung ke Pulau Kawi-Kawia yang berbatasan dengan Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Selayar.
Lanjutnya, Dengan status yang jelas, Pemkab Buton Selatan bisa memasukkan Pulau Kawi-Kawia dalam RTRW dan merancang pembangunan serta kebijakan ekonomi yang lebih baik.
Bupati Adios menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dalam menghadapi persoalan ini. Dengan dukungan dari pemerintah provinsi, ia optimistis bahwa sengketa ini dapat segera diselesaikan demi kepentingan masyarakat Buton Selatan.
Penulis: Anshar
