Selasa , 14- Oktober - 2025
BerandaDAERAHButon SelatanHari Kontrasepsi Sedunia, DPPKB Buton Selatan Gelar Edukasi KB Serentak

Hari Kontrasepsi Sedunia, DPPKB Buton Selatan Gelar Edukasi KB Serentak

LAMANINDO.COM, BATAUGA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Buton Selatan menggelar sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi pria dan wanita dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, pada Jumat (12/9/2025).

Sosialisasi dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Di Buton Selatan, kegiatan dipusatkan di Lapangan Lakarada, Kecamatan Batauga, dan diikuti 100 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Kepala DPPKB Buton Selatan, La Asari menjelaskan, setiap fasilitas kesehatan di seluruh kecamatan pada hari yang sama juga memberikan pelayanan kepada minimal 100 akseptor. Jenis kontrasepsi yang diperkenalkan antara lain Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD, implan, serta metode khusus untuk pria maupun wanita.

“Kontrasepsi yang dijelaskan dokter ahli, seperti IUD maupun operasi wanita, aman digunakan. Biasanya ditawarkan kepada ibu yang sudah memiliki dua hingga empat anak. Namun, pemasangan tetap harus berdasarkan kesepakatan antara suami dan istri agar tidak menimbulkan persoalan rumah tangga,” ujar La Asari.

Ia menambahkan, sebelum pemasangan dilakukan, pasangan diminta menandatangani persetujuan bersama. Untuk prosedur medis seperti MOP atau MOW biasanya dilakukan di rumah sakit dengan tenaga dokter terlatih. Sementara itu, pemasangan implan atau IUD dapat dilayani di Puskesmas karena bidan telah mendapatkan pelatihan khusus.

Terkait biaya, La Asari menyebutkan jasa medis pemasangan alat kontrasepsi memiliki ketentuan minimal sekitar Rp100 ribu. Namun, masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan untuk meringankan biaya tersebut. “Bahkan kami juga menyediakan layanan antar jemput bagi akseptor KB,” tambahnya.

Selain pelayanan kontrasepsi, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda. La Asari mengimbau agar masyarakat memperhatikan usia ideal dalam pernikahan. “Kami mengingatkan agar tidak menikah terlalu muda atau terlalu tua. Usia ideal menikah adalah 23 tahun untuk perempuan dan 27 tahun untuk laki-laki, sehingga program KB bisa berjalan lebih baik,” pungkasnya. (adm)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Populer

Kalau mau Copy, Baca AL-Fatihah 7X