Angka Stunting Harus Nol di Tahun 2024, Semua Pihak Tidak Boleh Tinggal Diam

0
275
Pj. Bupati Buton, Basiran

LAMANINDO.COM, BUTON– Pj. Bupati Buton, Basiran kembali menekankan kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak tinggal diam dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya.

Basiran menjelaskan penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak. Oleh karena itu, kerja sama harus terjalin dengan baik agar pengananan penyakit yang menyerang tumbuh kembang anak bisa tercapau sesuai target.

“Sesuai instruksi Presiden, masalah stunting, semua tidak boleh tinggal diam. Pada tahun 2024, angka stunting harus nol, sehingga Indonesia emas tahun 2045 kita menciptakan generasi yang handal dan menjadi negara maju,” demikian disampaikan Basiran saat meresmikan gedung baru Puskesmas Siontapina, Kamis (26/1/2023).

“Jadi masalah stunting ini bukan hanya tanggung jawab Kepala Dinas (Kadis Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Kepala Puskesmas, tapi tanggung jawab semua elemen masyarakat Kabupaten Buton,” sambungnya.

Dijelaskan Basiran, jika ada anak yang terkena stunting, kepala kesa tidak boleh tinggal diam, masukan di anggaran belanja desa itu penanganan stunting dan gizi buruk. Sehingga jika ada keluarga yang anaknya stunting, desa harus ikut campur tangan apakah diberikan telur, kemudian Puskesmas juga turun memberikan vitamin, ini harus kerja sama tidak bisa kerja sendiri sehingga cepat selesai masalah.

Dalam menekan angka stunting dan masalah kesehatan lainnya Basiran juga telah menginstruksikan kepada Kadis Kesehatan agar membuat aplikasi kesehatan agar jumlah penderita stunting, ibu hamil, dan yang lainnya dapat terpantau.

“Saya sudah tugaskan Kadis Kesehatan buat aplikasi seperti yang dibuat Pemda Sumedang sehingga Bupati dapat memantau gizi buruk, ibu hamil, anak stunting, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Orang nomor satu di Buton ini juga memerintahkan agar menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi serta pemberian tablet tambah dara bagi ibu hamil diperhatikan karena menjadi konsen Presiden.

“Angka kematian ibu dan anak masih tinggi, saya tugaskan Kadis Kesehatan agar angka kematian ibu dan anak semakin menurun. Bila perlu sampai di titik nol. Perhatikan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, karena sangat mempengaruhi bayi. Itu yang diulang-ulang oleh Presiden dalam mengingatkan Kepala Daerah.

Dalam acara peresmian gedung Puskesmas Sinontapina tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 11 alat USG bagi Puskesmas di Kabupaten Buton dan penyerahan mobil Ambulance untuk Puskesmas Waoleona. (adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini