LAMANINDO.COM, BATAUGA – Dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim dan pelestarian ekosistem pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan sarana pemantauan ekosistem padang lamun kepada masyarakat di Kabupaten Buton Selatan. Bantuan ini berupa peralatan modern, seperti kamera bawah laut, GPS, teropong, dan perlengkapan snorkeling, yang akan digunakan untuk memantau kondisi padang lamun.
Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah, menyampaikan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada tujuh kelompok masyarakat yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sampolawa, Lapandewa, Siompu, dan Kadatua.
“Bantuan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pengelolaan kawasan karbon biru. Padang lamun adalah salah satu solusi strategis untuk mitigasi perubahan iklim, sekaligus sebagai upaya kita untuk melindungi keanekaragaman hayati pesisir,” ujar Ridwan Badallah dalam keterangannya.
Ridwan menjelaskan, ekosistem padang lamun memiliki peran penting sebagai penyerap karbon alami (carbon sink) yang dapat membantu mengurangi emisi karbon global. Selain itu, ekosistem ini juga menjadi habitat bagi berbagai spesies laut yang bernilai ekologis dan ekonomis.
“Kawasan karbon biru, khususnya padang lamun, adalah aset berharga. Program ini tidak hanya mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang bagi kita untuk memperkenalkan ekonomi berkelanjutan melalui ekowisata dan perikanan ramah lingkungan,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa pelestarian padang lamun harus sejalan dengan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan adanya bantuan ini, kelompok penerima diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemantauan dan perlindungan kawasan lamun, sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
“Melalui ekowisata berbasis konservasi dan pengelolaan perikanan yang ramah lingkungan, masyarakat tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan keseimbangan antara perlindungan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Orang nomor 1 di Buton Selatan ini menegaskan, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis. “Kita harus bekerja bersama untuk memastikan pengelolaan kawasan karbon biru ini berjalan optimal dan berkelanjutan,” tegasnya.
Pengembangan kawasan karbon biru, termasuk padang lamun, merupakan salah satu bagian dari komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis iklim. Langkah ini tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga menjadi kontribusi penting dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Dengan bantuan dari KKP ini, Kabupaten Buton Selatan diharapkan dapat menjadi contoh sukses pengelolaan karbon biru yang tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal melalui inovasi ekonomi berkelanjutan. (adm)