Minim Personel, Bawaslu Busel Ajak Masyarakat Lakukan Pengawasan Partisipatif

0
298
Komisioner Bawaslu Busel, Rosni

LAMANINDO.COM, BUSEL– Dalam menciptakan pemilihan umum (Pemilu) yang berkeadilan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Buton Selatan (Busel) mengajak pemuda Bumi Gajah Mada untuk meningkatkan pengawasan terhadap gelaran pesta demokrasi yang akan digelar serentak tahun 2024 mendatang. Upaya tersebut dilakukan Bawaslu mengingat personel yang ditugaskan sangat minim dalam mengawasi 60 desa dan 10 kelurahan di Busel.

Koordinator Devisi Pengawasan Bawaslu Busel, Rosni menuturkan, Bawaslu memiliki tugas dan fungsi yang sangat sentral dalam menciptakan pemilu yang berkeadilan. Dimana, kewenangan secara formal dalam melakukan fungsi pengawasan merupakan tugas yang melekat pada lembaga pengawas pemilu.

Kata dia, peningkatan pengawasan dalam gelaran pemilu serentak 2024 tentu menjadi tantangan yang cukup besar bagi Bawaslu. Namun demikian, pihaknya membangun pola kemitraan dengan sejumlah pihak untuk menjadi pengawas partisipatif dalam pesta rakyat itu.

“Pengawas pemilu jika tidak melibatkan para pihak seperti masyarakat sipil, perguruan tinggi, mahasiswa, pemilih pemula, pengawasan tidak akan bisa optimal. Untuk itu, Bawaslu mengajak mahasiswa dan pemilih pemula untuk menjadi mitra pengawas pemilu dalam pengawasan partisipatif,” ujarnya.

Bawaslu Busel saat gelar media gathering dan persamaan persepsi dengan tema peran media dalam melawan berita hoaks, ujaran kebencian dan isu Sara, Batauga (20/7/2022).

Dia menambahkan, lahirnya pemilih pemula dalam daftar pemilih di Indonesia khususnya Kabupaten Busel tentu diperlukan pemberian informasi yang baik dan benar. Hal itu dilakukan, agar gelaran Akbar 5 tahunan tersebut dapat berjalan dengan baik, bermartabat dan berkualitas.

“Pendidikan politik tentang kepemilian itu sangat penting. Karena pemberian informasi itu menjadi hak semua orang untuk menciptakan demokrasi yang berkeadilan,” jelasnya.

Dijelaskan, para penuda tidak hanya dibekali dengan pendidikan politik dalam artian hanya ikut memilih dalam hajatan pesta demokrasi yang dihelat serentak. Tetapi, pemuda juga dapat ikut berpartisipasi dalam melakukan pemantauan atau pengawasan.

“Partisipasi dalam hal ini adalah mengajak yang lain untuk ikut serta dalam memilih apa yang diyakininya benar. Serta mengajak seluruh pihak teman sejawat untuk menolak politik uang,” tutupnya. (adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini