Lokus Stunting 29 Desa, Bapak/Bunda Asuh Kunci Sukses Turunkan Stunting di Busel

0
562
Penurunan Angka Stunting, Orang Tua Asuh Stunting, Stunting Buton Selatan
Pj. Bupati Busel, La Ode Budiman dan Ketua TP-PKK Busel, Yuniar Budiman sebagai bapak/bunda asuh stunting Buton Selatan.

LAMANINDO.COM, BUSEL– Berdasarkan peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang ditindaklanjuti dengan surat keputusan (SK) Bupati Buton Selatan Nomor 170 tahun 2022 tentang penetapan lokus stunting di Buton Selatan.

Berdasarkan SK Bupati Busel tersebut, 29 desa yang tersebar tujuh kecamatan ditetapkan menjadi lokus stunting Busel. Dan atas dasar itu, Pj. Bupati Busel kemudian mengeluarkan jurus terakhirnya di awal tahun 2023 ini yakni program Bapak/Bunda Asuh Stunting tingkat Kabupaten Buton Selatan pada Senin (3/4/2023) lalu.

Budiman berharap peluncuran program Bapak/Bunda Asuh Stunting menjadi roh dan semangat baru untuk semua stakeholder dalam upaya percepatan penurunan stunting di Buton Selatan.

Menurut Budiman, peran orang tua dalam memberikan asupan gizi pada anak, baik dalam usia kandungan hingga dilahirkan menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, perhatian terhadap anak harus dilakukan sejak dini.

“Mencegah stunting itu bukan hanya peran seorang ibu saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seorang ayah. Sebagai kepala keluarga, seyogyanya dapat memberikan dukungan materi untuk memastikan ketersediaan pangan serta memberikan asupan gizi yang cukup pada keluarga,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Budiman, melalui program bapak/bunda asuh stunting ini, Pemkab Busel juga akan memberikan intervensi anggaran demi terwujudnya generasi Busel yang sehat dan berkualitas. “Saya tekankan juga untuk setiap OPD agar melakukan singkronisasi program dinas dengan upaya penurunan angka stunting di daerah,” sambungnya.

Mantan Kadis Kesehatan Busel itu juga menekankan kepada masing-masing pejabat di lingkup Pemkab Busel untuk menjadi orang tua asuh bagi penderita stunting dan memberikan intervensi terhadap asupan gizi pada si-penderita dan keluarga.

“Keluarga yang berpendapatan rendah tentu mempengaruhi balita terpapar stunting. Karena, keluarga tersebut akan kurang menjamin ketersediaan dan keanekaragaman makanan akibat himpitan ekonomi yang berdampak pada pemberian makanan yang tidak memiliki banyak pilihan kengan kandungan gizi yang cukup,” tuturnya.

Budiman meyakini program bapak/bunda asuh stunting dapat memberikan efek positif dalam penanganan dan penurunan angka stunting di Buton Selatan. Pasalnya, selain mendapat perlakuan dan pemberian asupan makanan oleh orang tua kandung si-penderita stunting, para pejabat lingkup Pemkab Busel juga akan hadir untul memberikan nutrisi seimbang pada anak.

“Orang tua asuh akan bekerja memberikan asupan gizi yang seimbang pada anak bahkan memberikan sejumlah pilihan makanan yang tentunya memiliki nutrisi yang cukup. Sehingga mendorong anak untuk makan tanpa harus dipaksa dengan keragaman jenis makanan yang disediakan,” akunya.

Pola asuh yang baik menjadi faktor penting dalam meningkatkan tumbuh kembang penderita stunting secara optimal. Olehnya itu, lanjut Budiman, gerakan bapak/bunda asuh stunting menjadi kunci sukses menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi emas Buton Selatan yang sejahtera dan berdaya saing.

“Cara pencegahan stunting pada anak yang dapat dilakukan oleh orang tua diantaranya memenuhi keperluan nutrisi saat ibu hamil, pemberian air susu ibu (ASI) selama 6 bulan, mengkombinasikan ASI dengan MPASI (makanan pendamping ASI) yang bernutrisi, memantau tumbuh kembang anak serta menjaga kebersihan lingkungan,” terangnya.

Kendati program bapak/bunda stunting telah diluncurkan, namun Budiman juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan terdekat seperti posyandu. Hal ini dilakukan guna mencegah secara dini terjadinya risiko stunting terhadap anak akibat kesalahan pola asuh sehingga menyebabkan gizi tak tercukupi.

“Semua langkah pencegahan ini bisa didapatkan masyarakat, khususnya kaum ibu di posyandu terdekat, karena di sana tumbuh kembang anak dan ibu hamil serta janin dipantau petugas kesehatan,” pungkasnya. (red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini