LAMANINDO.COM, KENDARI- Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menghadiri acara peluncuran Indonesia Emas 2045 oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/06/2023)
Presiden RI, Joko Widodo, menegaskan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan eksekusi pintar oleh kepemimpinan yang kuat.
“Indonesia Emas tidak bisa hadir otomatis, butuh fokus, butuh haluan, butuh panduan,” kata Presiden RI, Joko Widodo saat menghadiri Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Oleh Karena itu, Presiden RI, Joko Widodo berharap rancangan akhir RPJPN 2025—2045 tersebut, bisa menjadi pedoman bersama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kendati demikian, Presiden RI, Joko Widodo menekankan bahwa sebaik apa pun sebuah rencana akan menjadi sia-sia apabila tidak dibarengi dengan eksekusi yang baik.
“Oleh sebab itu untuk mencapai Indonesia Emas 2045 sangat dibutuhkan smart execution. Dan dibutuhkan smart leadership oleh strong leadership yang berani, pandai mencari solusi, dan yang punya nyali,” tutur Presiden RI, Joko Widodo.
Presiden RI, Joko Widodo tidak mau berbicara lebih lanjut mengenai karakter kepemimpinan di forum tersebut, karena dikhawatirkan akan ditangkap secara melenceng seperti sedang membicarakan Pemilihan Presiden 2024.
Akan tetapi, Presiden RI, Joko Widodo meyakini bahwa kepemimpinan kuat dan berani tersebut bakal bisa mengawal kelanjutan beberapa agenda yang dinilainya penting seperti hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. “Hilirisasi industri sangat penting, inilah yang akan melompatkan kita. Kalau hilirisasi ini berhasil kita akan melompat.”
Presiden RI, Joko Widodo mencontohkan beberapa hilirisasi mineral yang tengah ditempuh dengan membangun ekosistem kendaraan listrik (EV), membangun pabrik baterai EV.
“Bagaimana dulu kita ekspor hanya mentah, (sekarang) bisa jadi katoda, prekursor, lithium battery. Bagaimana mencapai ekosistem besar ini enggak mudah, perlu kerja detail dan dicek di lapangan, itu pun bisa meleset, apalagi tidak,” tutur Presiden RI, Joko Widodo.
Hilirisasi juga bisa ditempuh untuk hasil perkebunan seperti kelapa sawit agar diproduksi menjadi barang setengah jadi atau sabun kosmetik sebelum diekspor ke luar negeri. Kemudian hal serupa juga berlaku untuk rumput laut yang bisa dijadikan biofuel.
“Saya baru lihat, kaget juga lihat di Jerman, artinya potensi ini besar, tapi tantangan juga besar,” ucap Presiden RI, Joko Widodo.(adm)