Pj. Bupati Buton Selatan Terima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI

0
63

LAMANINDO.COM, IKN NUSANTARA- Puncak acara peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 diselenggarakan di Kawasan Titik Nol IKN Nusantara, Kamis (15/6/2023).

Agenda yang bertemakan “Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi Kita Capai Indonesia Bebas Malaria” tersebut menghadirkan berbagai perwakilan kepala daerah di Indonesia. Adapun rangkaiannya, yakni secara umumnya memberikan penghargaan sekaligus mengumumkan daerah-daerah yang tereliminasi atau nihil pengidap malaria.

La Ode Budiman, SKM., M.MKes, Pj. Bupati Buton Selatan didampingi oleh Insanu, SKM., M.Si Kadis Kesehatan Buton Selatan menerima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI, yang diwakili oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu.

347383005_103906152744158_2925956093494684264_n

Disamping itu juga disambung dengan pembacaan komitmen pengentasan peredaran malaria. Agenda inti dimulai dari piala bergilir lomba mikroskopis dan penghargaan Malaria Champion. Dalam kesempatan ini, Ahli Teknologi Laboratorium Medik asal Sabang, Irnawati menjadi salah satu juaranya.

Berikutnya yakni penyerahan sertifikat bebas malaria yang diserahkan langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Tercatat ada 5 provinsi dan total 30 kabupaten/kota yang dinyatakan terbebas dari malaria, provinsi tersebut diantaranya Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali. Sedangkan untuk kabupaten/kota 35 Daerah Terima Sertifikat Eliminasi di Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia di IKN Nusantara salah satunya adalah kabupaten Buton Selatan.

dr. Maxi Rein Rondonuwu memaparkan secara nasional, indikator Annual Parasite Incidence atau API terhadap morbiditas malaria, tergolong sudah hijau.
Artinya, menurutnya, indikator API secara nasional sudah di bawah 1 per 1000 penduduk dalam setahun.

“Secara nasional kita sudah mencapai target, tapi kan belum merata,” ulasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, daerah timur rata-rata di atas 5 dari skala 1000 penduduk. Secara akumulasi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT menyentuh 100 dari 1000 penduduk.

“Kami harus sampaikan itu harus kerjakeras untuk mencapai 2030 diwilayah timur. Sudah dibuktikan ternyata ada 1 di wilyah Kabupaten Sorong Selatan, ternyata bisa (menekan angka API),” tukasnya.

Sebab itu dia berharap jika ada inovasi dari pemerintah untuk bisa menekan hal tersebut dengan sigap melakukan skrining dan tes.(**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini