LAMANINDO.COM, BUSEL– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di bawah kepemimpinan Pj. Bupati, La Ode Budiman bersinergi dengan Pemerintah Desa Wawoangi, Kecamatan Sampolawa berupaya untuk menjaga kelestarian Masjid Tua Wawoangi sebagai salah satu situs cagar budaya.
Masjid yang didirikan Syakh Abdul Wahid pada tahun 1527 itu kini telah tercatat dan masuk dalam daftar 10 besar situs cagar budaya nasional.
Seperti disampaikan Pj. Bupati Busel, La Ode Budiman didampingi Ketua TP PKK Busel, Yuniar Budiman dan Kadis Kebudayaan Busel, La Ode Haerudin saat berziarah Masjid Tua Wawoangi, Minggu (9/7/2023).
Sepintas, bangunan dengan konstruksi kayu berdinding anyaman bambu dan atap dari kayu jati itu seperti bangunan rumah kecil pada umumnya. Ternyata, bagunan kecil yang tampak kokoh dan sederhana itu merupakan bangunan yang memiliki nilai spritual yang sangat tinggi.
Ya… Bagunan itu ternyata merupakan masjid pertama di jazirah eks Kesultanan Buton yang didirikan Syekh Abdul Wahid sebagai pusat siar Islam pertama kalinya di Pulau Buton yang hingga saat ini kelestariannya masih terjaga dengan baik.
Setelah ratusan tahun, Masjid Tua Wawoangi kini menjadi spot wisata religi yang mulai dikunjungi banyak wisatawaan.
Atas perkembangan dan kemajuan tersebut Pemkab Busel, mendorong agar Masjid Tua Wawoangi tercatat sebagai situs cagar budaya nasional. Dan upaya tersebut kini berbuah manis. Bangunan yang terletak di atas gunung, sekitar 1 KM dari pemukiman warga itu kini masuk dalam 10 besar situs cagar budaya nasional.
“Alhamdulillah, saat ini untuk terus mempertahankan, melestarikan daripada Masjid Tua ini, saat ini kami sudah masukan (sebagai situs) cagar budaya, dari 11 cagar budaya itu, sudah masuk 10 besar, termasuk Masjid Tua Wawoangi ini,” ungkap Budiman.
Dikatakan Budiman, upaya-upaya konkrit akan terus dilakukan oleh Pemkab Busel, Pemerintah Kecamatan Sampolawa dan Pemerintah Desa Wawoangi, termasuk Pemprov Sultra agar situs wisata Masjid Tua Wawoangi tetap terjaga kelestariannya.
“Saat ini komitmen Pemkab Buton Selatan adalah membangun pagar. Ini sebagai upaya menjaga kelestarian situs wisata religi Masjid Tua Wawoangi sebagai ikon daerah Kabupaten Buton Selatan,” ucap Budiman. (adm)