LAMANINDO.COM, BATAUGA – Upaya menurunkan angka stunting di Buton Selatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Dalam upaya mengatasi masalah ini, La Ode Budiman, selaku Penjabat (Pj.) Bupati Buton Selatan, memimpin Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Aksi 1 /Analisis Situasi di Batauga pada Selasa (27/2/2024).
Pada kesempatan itu, Budiman menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak dalam menangani stunting. Dia juga menggarisbawahi peran strategis program orang tua asuh dan Dapur Dahsyat dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
“Kita harus kompak dalam upaya penurunan stunting. Selain program orang tua asuh, ada program lain seperti Dapur Dahsyat yang prinsip kerjanya adalah bagaimana mengelola makanan yang tinggi protein dapat diminati oleh balita dan anak-anak,” ujar Budiman.
Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Buton Selatan, La Asari, menggambarkan peran krusial Tim Pendamping Keluarga dalam menanggulangi stunting. Tim ini memainkan peran yang signifikan dalam memberikan pendampingan kepada anak-anak yang berisiko mengalami stunting.
Analisis lapangan menunjukkan adanya penurunan kasus stunting di beberapa wilayah Buton Selatan. Berdasarkan data Aplikasi e-PPGBM, angka stunting telah menurun dari 46% pada tahun 2019 menjadi 22% pada tahun 2023. Diharapkan, melalui kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak, angka stunting akan terus menurun menuju target yang ditetapkan.
Selain itu, La Asari juga menyampaikan bahwa angka stunting diharapkan dapat terus menurun hingga mencapai target 14% pada tahun 2025. Hal ini menjadi perwujudan dari kerja keras para kader serta kolaborasi dengan Dasa Wisma dan Majelis Ta’alim di Kabupaten Buton Selatan.
Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam menurunkan angka stunting. Dengan demikian, upaya pencegahan dan penanganan stunting dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Komitmen dan kerja sama antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi pondasi utama dalam mengatasi masalah stunting. Semua pihak harus bersatu padu dan berperan aktif untuk mencapai tujuan bersama dalam menurunkan angka stunting di Buton Selatan.
Selain itu, perlunya terus dilakukan evaluasi dan pemantauan terhadap program-program yang telah dilaksanakan untuk memastikan efektivitas dan kesinambungan upaya penurunan stunting di daerah tersebut.
Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan angka stunting di Buton Selatan dapat terus menurun dan kondisi kesehatan generasi muda dapat lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam upaya mencapai target penurunan angka stunting, dibutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat, baik itu dalam hal penyuluhan kesehatan maupun akses terhadap nutrisi yang berkualitas bagi balita dan anak-anak di Buton Selatan. (sr)