
LAMANINDO.COM, MANGGARAI BARAT – Dalam upaya mempercepat pembangunan sektor pariwisata, Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan (Busel), M. Ridwan Badallah, melakukan kunjungan kerja strategis ke Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kehadiran Pj Bupati Ridwan disambut langsung oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Fransiskus S. Sodo, serta Kepala Bappeda Petrus A. Rasyid, disalah satu hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa, (28/1/2025).
Pertemuan ini berfokus pada pembahasan peluang kerja sama lintas daerah di sektor pariwisata, perikanan, dan UMKM, dengan prioritas utama pengembangan destinasi wisata yang berdaya saing tinggi.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menjelaskan bahwa pariwisata telah menjadi produk unggulan daerahnya. Ditetapkan sebagai destinasi super prioritas nasional, Manggarai Barat dikenal dengan pesona wisata kelas dunia, seperti Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.
“Kami membuka diri untuk kolaborasi lintas daerah. Manggarai Barat tidak hanya mengembangkan pariwisata, tetapi juga membuka ruang bagi perspektif dan budaya demi mendukung keberlanjutan pembangunan,” ujar Edistasius.
Pj Bupati Buton Selatan, M. Ridwan Badallah, menyatakan bahwa Buton Selatan memiliki potensi pariwisata yang besar, terutama di sektor wisata bahari, namun masih memerlukan penguatan dalam pengelolaan dan promosi. Ia menyebut kerja sama dengan Manggarai Barat sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengembangan potensi tersebut.
“Buton Selatan kaya akan keindahan alam dan budaya lokal, namun kami perlu belajar dari Manggarai Barat yang sudah lebih dulu sukses. Sinergitas ini diharapkan mencakup berbagai sektor, terutama pariwisata, perikanan, dan UMKM, yang semuanya menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” ungkap Ridwan.
Selain membahas strategi pengembangan destinasi wisata, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya membangun konektivitas antar daerah untuk memperluas pasar wisata. Ridwan menilai, kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pertukaran pengalaman, tetapi juga menciptakan peluang nyata bagi pelaku UMKM dan masyarakat lokal di kedua kabupaten.
Dalam diskusi, Ridwan menekankan pentingnya pendekatan multi sektor dalam membangun pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, sektor perikanan dan UMKM dapat menjadi pendukung utama, terutama melalui pengembangan produk lokal yang memiliki nilai jual tinggi di pasar pariwisata.
Edistasius Endi sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Ia berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kualitas layanan pariwisata dan memperkuat daya tarik kedua daerah. “Manggarai Barat telah belajar bahwa pariwisata tidak hanya tentang destinasi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengembangan produk kreatif dan inovasi layanan. Inilah yang ingin kami bagi dengan Buton Selatan,” katanya.
Pertemuan ini juga membahas pentingnya pengelolaan pariwisata yang berwawasan lingkungan. Baik Buton Selatan maupun Manggarai Barat sepakat untuk menjadikan keberlanjutan sebagai prinsip utama dalam pengembangan sektor ini. Ridwan menyebut, pengelolaan berbasis kearifan lokal menjadi salah satu prioritas.
“Kami ingin memastikan bahwa pengembangan pariwisata di Buton Selatan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Oleh karena itu, sinergi dengan Manggarai Barat yang sudah lebih maju sangat penting untuk memberikan panduan dan inspirasi,” ujar Ridwan.
Kedua pemimpin daerah optimistis bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya dalam meningkatkan daya saing destinasi wisata di tingkat nasional maupun internasional. Langkah ini diyakini dapat membuka peluang bagi pelaku usaha kecil, menengah.(***)