LAMANINDO.COM–Pemerintah Kabupaten Buton Selatan melalui Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) menyalurkan 11 ton beras dalam program pasar murah yang menyasar masyarakat di wilayah daratan pada tahun 2025 ini.
Distribusi beras dilakukan dalam bentuk paket sembako berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir yang dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp 75.000 per paket. Kegiatan ini menyasar tiga kecamatan di daratan: Kecamatan Batauga sebanyak 500 paket, Kecamatan Sampolawa 650 paket, dan Kecamatan Lapandewa 1.200 paket.
Kepala Disperindag Buton Selatan, La Ganefo, menjelaskan bahwa untuk tahun ini wilayah kepulauan seperti Kadatua, Siompu, Siompu Barat, dan Batu Atas belum dapat dijangkau program ini karena keterbatasan anggaran.
“Karena anggarannya bukan dari DPA awal, tapi masuk dalam penyesuaian. Jadi kami fokus dulu ke daratan. Insya Allah awal 2026, wilayah kepulauan akan menjadi prioritas,” kata Ganefo pada Rabu (4/7/2025).
Ia juga menegaskan telah mengusulkan agar pelaksanaan pasar murah mencakup seluruh kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. “Minimal satu kecamatan satu titik penjualan, supaya bisa merata. Totalnya ada tujuh kecamatan,” ujarnya.
Sepanjang 2025, Pemkab Buton Selatan juga menerima tambahan pasokan lebih dari 2 ton gula pasir dari Bulog Baubau. Ganefo berharap masyarakat di wilayah kepulauan tidak merasa terpinggirkan, mengingat keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah.
“Harapan kami tidak ada kecemburuan sosial, karena ini memang soal kemampuan anggaran. Tahun depan giliran kepulauan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag, Musri, menjelaskan bahwa untuk bisa membeli paket sembako tersebut, masyarakat cukup menunjukkan fotokopi KTP dan Kartu Keluarga guna memperoleh kupon antrean.
Ia menjelaskan bahwa jika dibandingkan dengan harga pasar saat ini, satu paket sembako dalam program ini jauh lebih murah. “Harga beras 5 kilogram di pasaran mencapai Rp 89.000, gula pasir Rp 18.500 per kilogram. Jadi program ini sangat membantu masyarakat ekonomi lemah,” ujar Musri.
Beras dan gula pasir didatangkan langsung dari Bulog Baubau, sedangkan minyak goreng diperoleh dari reseller lokal karena stok di gudang Bulog sering kosong. Musri menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak lokal karena harga yang ditawarkan lebih rendah dibanding harga pasaran.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, Musri juga mengingatkan para pedagang agar tidak memanfaatkan momen tersebut dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
Ia meminta para distributor untuk menjaga stok pangan tetap tersedia di wilayah Buton Selatan dengan tidak menjual hasil komoditas pertanian ke luar daerah secara berlebihan.
Penulis: Anshar