LAMANINDO.COM, MIMIKA- Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Papua, Rabu (23/03/2022).
Daerah yang menjadi sasaran kunjungan kerjanya Mensos Risma adalah Kota Jayapura, Kabupaten Asmat dan Kabupaten Sarmi.
Namun sebelum melanjutkan perjalanan kunjungan kerja, penerbangan dari Jakarta ke Kota Jayapura, Mensos Risma sempat transit di Timika, Kabupaten Mimika.
Di Timika, rombongan mantan Wali Kota Surabaya itu disambut Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Bupati Buton Selatan (Busel), H. La Ode Arusani yang juga saat itu melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mimika.
“Agenda kunjungan kerja Mensos sebenarnya di Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Asmat. Di sini (Timika, red), beliau hanya transit sebentar,” kata Bupati Busel, H. La Ode Arusani saat mendampingi sahabat lamanya Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob menyambut Mensos Risma di Bandar Udara Mozes Kilangi, Selasa (22/03/2022).
Dilansir dari liputan6.com, Mensos Risma turut menyerahkan bantuan motor listrik dan kapal fiberglass untuk masyarakat Papua di Kantor Distrik Navigasi, Jayapura, pada Rabu (23/3/2022).
Pada kesempatan itu, Mensos Risma menyampaikan, semua generasi bangsa dapat sukses, sekalipun bukan dari kalangan berada atau kaya raya, termasuk anak-anak Papua.
Mensos Risma memberikan motivasi kepada generasi muda Papua bahwa mereka berhak untuk sukses. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan mereka dalam pembuatan motor listrik dan kapal fiberglass hasil kerjasama Universitas Cendrawasih (Uncen) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
“Kita harus yakin kita bisa melakukan, seberapa sulitnya itu harus kita jalani. Memang kita bisa wujudkan yang dulu mungkin hanya sekadar bayang-bayang. Tapi, saat ini kita sudah bisa mewujudkan itu,” ungkapnya.
Menurut Mensos Risma, Tuhan sengaja menciptakan anak Papua dengan rambut yang keriting, kulit yang hitam tapi manis. Tuhan semua dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.
“Jadi tidak ada alasan lagi bahwa yang putih itu lebih dibandingkan yang hitam. Tidak ada yang hidungnya mancung itu lebih dibandingkan yang hidungnya pesek, kayak saya. Semua sama karena itu semua ciptaan Tuhan,” kata Mensos Risma.
Dia juga mengaku sedih dengan adanya sebutan anak gunung dan anak pantai, khususnya di wilayah Papua. Dia pun berharap tidak ada lagi sebutan anak gunung dan anak pantai yang dinilai mendiskreditkan potensi yang dimiliki anak bangsa.
“Saya berharap tidak ada lagi anak gunung, tidak ada lagi anak pantai, kita adalah anak Indonesia,” tandasnya. (adm)