LAMANINDO.COM, JAKARTA– Di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Mazi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) kini tengah membangun Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo, di Kota Kendari.
Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo ini dibangun di atas lahan seluas 5 hektar, dengan luas bangunan 43 ribu meter persegi, dengan konstruksi 17 lantai. Anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan rumah sakit tersebut mencapai Rp 388 miliar lebih.
Bahkan progres pembangunan Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo ini telah dipaparkan oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi dihadapan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta pada Selasa (12/04/2022).
Gubernur Ali Mazi mengatakan, salah satu agenda prioritas di masa pemerintahannya adalah pembangunan rumah sakit jantung pembuluh darah dan otak. Bahkan hal itu telah dituangkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sultra Tahun 2018-2023.
Soal pemberian nama, Ali Mazi menjelaskan, pada Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak ini melekat nama Oputa Yi Koo, merupakan bentuk penghargaan kepada pahlawan nasional asal Sultra, yakni Sultan Buton XX dan XXII bernama Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, yang bergelar Oputa Yi Koo.
“Kami berharap, rumah sakit ini ke depan dapat digunakan bagi masyarakat Sultra maupun masyarakat daerah lain, khususnya di kawasan timur Indonesia,” ujar Ali Mazi pada acara audiensi bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin yang digelar Kantor Kementerian Kesehatan itu.
Gubernur Ali Mazi juga memaparkan, selain Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo yang sementara dibangun, Pemprov Sultra juga berencana membangun Rumah Sakit Jiwa. Pasalnya, rumah sakit jiwa yang dimiliki saat ini dinilai sudah tidak memungkinkan sehingga perlu membangun baru yang lebih representatif.
“Untuk rumah sakit jiwa berbentuk pembangunan baru, gedung dan pengadaan segala fasilitas pendukung yang lebih reprsentatif, mengingat kondisi bangunan yang sebagian besar sudah mengalami rusak berat, akibat umur bangunan sudah tua serta fasilitas yang tidak lagi maksimal penggunaannya karena telah mengalami kerusakan,” paparnya.
Tujuan pembangunan Rumah Sakit Jiwa yang baru lanjut Ali Mazi, untuk lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan pelayanan kesehatan lainnya.
Rumah sakit jiwa tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 13,6 hektar, yang diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 199 miliar.
“Pembangunan kedua rumah sakit ini adalah salah satu implementasi program prioritas Pemerintah Provinsi Sultra di bidang kesehatan yang dikemas dalam Program Sultra Sehat,” terang Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi juga tidak sekadar menyampaikan garis besar pembangunan kedua rumah sakit tersebut, tapi juga hal-hal mendetail mengenai layanan yang disediakan serta fasilitras-fasilitas lainnya, termasuk penjelasan detail mengenai fungsi dan layanan dari setiap lantai gedung tersebut.
Saat memberikan tanggapannya, Menkes Budi Gunadi Sadikin sangat mengapresiasi kebijakan pembangunan yang ditempuh Pemprov Sultra di bawah pimpinan Gubernur Ali Mazi.
“Pada prinsipnya, kami mendukung penuh visi misi Pak Gubernur terkait pembangunan di sektor kesehatan. Jarang ada Gubernur yang memiliki ide-ide brilian seperti ini, termasuk memikirkan bagaimana penginapan keluarga pasien,” kata Menkes.
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait rekomendasi pembentukan kelembagaan struktur organisasi rumah sakit khusus Tipe A.
Setelah rekomendasi Kemendagri keluar, Gubernur baru dapat menyusun Peraturan Gubernur tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Khusus Jantung Pembuluh Darah dan Otak Tipe A, yang selanjutnya menjadi syarat keluarnya ijin operasional dari Kemenkes.
Untuk diketahui, saat ini rumah sakit khusus jantung dan otak baru dimiliki oleh Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Kelak setelah Menkes mengeluarkan ijin operasionalnya, Rumah Sakit Oputa Yi Koo Sultra menjadi yang ketiga sebagai rumah sakit khusus jantung dan otak. (adm)