LAMANINDO.COM, BAUBAU– Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Kota Baubau jangan dipandang dengan stigma negatif. Sebaliknya, organisasi ini merupakan organisasi yang selama ini telah banyak membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan perekonomian.
Demikian diungkapkan Walikota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat menghadiri Forum Pemangku Kepentingan “Mendorong Berkembangnya Ekonomi Lokal”, yang dilaksanakan di aula kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Rabu (27/7/2022).
Sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, menurut Monianse, organisasi PEKKA selama ini telah menunjukan kiprah positif dalam membangun kesejahteraan masyarakat minimal di tingkat paling bawah, yakni level keluarga. Dan hal itu sangat relefan dengan tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan perekonomian.
“Jadi PEKKA tidak bisa dipandang dengan stigma negatif. PEKKA harus dipandang sebagai kekuatan yang tidak bisa diabaikan, dalam membantu menyelesaikan sebagian dari persoalan perekonomian yang selama ini juga menjadi peran dan tanggung jawab pemerintah daerah,” ujarnya.

Sehubungan dengan kiprah positif tersebut, orang nomor 1 di Kota Baubau itu meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kota Baubau untuk mendukung setiap program PEKKA dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Dukungan yang dimaksud adalah arah kebijakan yang pro program PEKKA.
“Saya mengajak kepada semua pemangku kepentingan di lingkup Pemerintah Kota Baubau untuk bersama-sama memberikan dukungan kebijakan agar PEKKA terus menjalankan program kerjanya dengan baik,” kata Monianse.
Terlepas dari hubungan kemitraan dengan Pemkot Baubau yang sudah terbangun dengan baik, Monianse juga meminta organisasi PEKKA Baubau membangun komunikasi dengan pihak-pihak lain di luar pemerintah daerah, seperti tokoh-tokoh masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar program PEKKA dapat dipahami dan diterima di tengah-tengah masyarakat.
Pasalnya, jika program kerja PEKKA tersebut tidak dipahami oleh masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan orang akan enggan untuk berpartisipasi bersama PEKKA dalam melakukan perubahan. Untuk itu, pendekatan Informal di masyarakat, terutama kepada para tokoh masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan PEKKA itu sendiri. (adm)