
LAMANINDO.COM, BUSEL– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan (Busel) bersama pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kadatua. Pembangunan ini guna mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat Kecamatan Kadatua akan listrik.
Pj. Bupati Busel, La Ode Budiman menerangkan bahwa listrik di Kecamatan Kadatua saat ini hanya bisa dinikmati masyarakat selama 12 jam dalam sehari. Artinya, dari 24 jam sehari, listrik hanya menyala 12 jam. Padahal masyarakat di daerah ini sangat menginginkan listrik bisa menyala 1×24 jam.
Dan untuk mewujudkan keinginan masyarakat itu, Pemkab Busel telah banyak melakukan upaya percepatan pelayanan kelistrikan, baik melalui sosialisasi hingga konsultasi ke PLN Wilayah Sulselrabar bahkan sampai ke Kementerian ESDM.
Mungkin, dari upaya-upaya yang telah dilakukan Pemkab Busel itu sehingga hari ini, Kamis (19/1/2023), Perwakilan PLN Pusat, Perwakilan PLN Wilayah Sulselrabar, Perwakilan Cabang PLN Baubau, berkunjung untuk melihat secara langsung kondisi pelayanan kelistrikan di Pulau Kadatua.
Labih dari itu, guna mendukung rencana pembangunan PLTS di Pulau Kadatua, Pemkab Busel bersama masyarakat juga telah menyediakan dua titik lokasi yakni di Desa Banabungi dan Desa Mawambunga. “Jadi pada prinsipnya pemerintah daerah sangat senang dan mendukung pembangunan PLTS tersebut, demi kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Kadatua,” demikian disampaikan Budiman pada pertemuan dengan Perwakilan PLN Pusat, Perwakilan PLN Wilayah Sulselrabar dan Kepala Cabang PLN Baubau, pada Kamis (19/1/2023), di Kecamatan Kadatua.
Gayung bersambut, rencana pembangunan PLTS di Kecamatan Kadatua ini sinergi dengan pembangunan Cold Storage di Desa Kapoa yang dipastikan akan sangat membutuhkan pasokan listrik yang memadai. “Kalau listrik ini sudah beroperasi 24 jam, pasti sektor perikanan akan punya potensi besar akan hidup. Untuk itu, kami sangat berharap PLTS ini layak dibangun di Kadatua,” imbuh Budiman.
Tidak hanya sektor perikanan, menurut Budiman, jika listrik beroperasi 24 jam maka sektor-sektor lainnya juga akan ikut tergerak, seperti sektor pariwisata dan perekonomian.

Sementara itu, Kepala Cabang PT. PLN Kota Baubau, Agus Priyanto mengakui bahwa keinginan masyarakat Kecamatan Kadatua untuk listrik menyala 24 jam sehari sangat besar. Hal itu ditandai dengan telah disiapkannya dua lokasi pembangunan PLTS.
“Saat ini listrik hanya beroperasi 12 jam. Dan aspirasi yang kami tampung dari masyarakat untuk pembangunan pembangkit ini sangat besar, harapannya nanti ekonomi akan tumbuh dan ke depannya industri perikanan akan maju, begitu pula sektor lainnya,” kata Agus.
Agus mengaku memfasilitasi pihak PLN Pusat dan pengembang dana untuk mengumpulkan data kelayakan pembangunan PLTS ini. Oleh karena itu pihaknya juga berharap agar rencana ini dapat direalisasikan demi pemenuhan kebutuhan listrik Kecamatan Kadatua.
Di tempat yang sama, Perwakilan Divisi Keuangan Kantor PLN Pusat, Mahfud mengatakan, kehadirannya bersama tim di Pulau Kadatua untuk meminta masukan dari semua elemen, mulai dari pemerintah hingga masyarakat setempat agar pembangunan sesuai dengan yang diharapkan.
“Pertemuan ini akan menjadi masukan dan pembelajaran bagi kami sehingga pembangunan pembangkit ke depan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat setempat. Ini penting agar pembangunan bisa dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan,” pungkas Mahfud. (adm)