LAMANINDO.COM, BUSEL- Gubernur Sultra, Ali Mazi memastikan jalan lingkar kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Wabula Kabupaten Buton dan Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan (Busel) akan diaspal tahun 2023 ini.
Peletakan batu pertama pembangunan jalan poros menghubungkan Desa Wasuemba Kecamatan Wabula Kabupaten Buton dan Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Buton Selatan itu dilaksanakan Sabtu 27/10/2019 lalu. Peletakan batu pertama secara sakral setelah dilakukan “Batata ama moji Burangasi” atau ritual adat Burangasi.
“Segera dilelang dalam waktu dekat ini. Anggaranya Rp 13,2 miliar,” ujar Ali Mazi ketika menggelar diskusi bersama warga Buton dalam acara peresmian terminal tipe B Wasaga di Pasarwajo, Selasa (28/2) lalu.
embangunan jalan lingkar menghubungkan Buton dan Busel ini juga sebagai komitmen pembangunan Gubernur Ali Mazi dan pemerintah dua daerah Buton-Busel. Dikatakan, dengan terhubungnya dua kawasan ini diharapkan bukan hanya jalinan persaudaraan yang semakin erat. Tapi juga akan memberikan nilai tambah bagi lancarnya moda transportasi yang berimbas pada perekonomian dua daerah. Sehingga kesejahtraan masyarakat diharapkan seakan terus meningkat di masa-masa yang akan datang.
Dikatakan, pekerjaan jalan tersebut sudah dianggarkan sebanyak tiga kali. Tahap awal pembukaan ruas jalan Rp 5 miliar. Tahap dua, Rp 4 miliar. Kini memasuki tahap pengaspalan yang dianggarkan Rp 13,2 miliar. Ia mengaku, beberapa waktu lalu sudah melakukan peninjauan melewati jalan yang baru pengerasan itu, ruas jalan sudah tembus ke Buton Selatan. Jalan itu sudah dilalui kendaraan walaupun belum teraspal.
Sebelumnya tokoh masyarakat Lapandewa, Yasin Welson Lajaha berharap jalan lingkar menghubungkan Buton dan Busel dapat mempercepat proses akses percepatan pertumbuhan ekonomi dua daerah. “Jalan ini akan dibuat dua jalur, ini luar biasa. Ini karena doa kita semua. Amalan dari tokoh masyarakat, tokoh agama. Dan ini menjadi harapan bagi generasi muda kedepan,” harapnya.
“Kami masyarakat Burangasi merasa bersyukur atas kehadiran bapak ibu. Mudah-mudahan menjadi renungan bagi masyarakat Burangsi. Kami bersukur sudah didatangi mudah-mudahan jalan poros Busel dan Buton ini pembangunanya berjalan dengan baik,” tambah mantan senator DPD Dapil Sultra ini.
Ruas jalan itu direncanakan sebelumnya akan dibagi dua jalur dengan menggunakan aspal hotmix dengan panjang jalan sampai di Wabula 12 kilometer. Lebar jalan 15 meter ditambah 1 meter median dan satu meter bahu jalan. Jadi total lebar jalan 17 meter. Sesuai perencanaan sampai dititik perbatasan Buton dan Busel panjang jalan lima kilometer. Sisanya dari Wabula ke titik perbatasan.
Meski belum diaspal, ruas jalan ini sudah dimanfaatkan warga untuk dilalui. Baik dari Lapandewa maupun dari Wabula. Sebagian besar warga Lapandewa juga memanfaatkan jalan itu untuk menuju perkebunan. Begitupun urusan keluarga ataupun akses perekonomian lainya. Tak lagi memutar arah jalan ke Desa Hendea Kecamatan Sampolawa jika hendak ke Pasarwajo atau ke Lasalimu Kabupaten Buton atau sebaliknya.
Pun juga sejumlah ASN Busel yang bertugas di Takawa ataupun sejumlah sekolah di Kabupaten Buton memilih jalur Lapandewa-Wabula karena jarak tempuh berbeda dengan jalur Hendea – Kaongkeongkea Kecamatan Pasarwajo.(adm)