LAMANINDO.COM, BAUBAU- Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menetapkan delapan program infrastruktur prioritas terintegrasi yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.
Pj Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi mengatakan, narasi Terintegrasi adalah wujud bersama melaksanakan pembangunan. Bukan hanya beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memikirkan, tetapi semua elemen.
Ia mengatakan, program tersebut sudah disepakati dengan DPRD Kota Baubau dalam bentuk kebijakan penganggaran.
“Selanjutnya akan dijalankan dalam bentuk program kegiatan ke OPD tahun 2024 dan akan mengisi narasi rencana pembangunan jangka menengah Kota Baubau,” ujar Rasman Manafi melansir rilis Diskominfo Baubau, Kamis (23/11/2023).
Rasman mengungkapkan, adapun delapan program prioritas yang disebut sebagai infrastruktur terintegrasi yakni pertama, penataan simpang lima dan Menara Pandang. Dalam pembangunan Kota Baubau, Simpang Lima direncanakan untuk 5-20 tahun kedepan.
Selanjutnya yang kedua ungkap Rasman yakni penataan kawasan Stadion Betoambari. Kawasan Stadion Betoambari konsepnya bukan hanya sekedar sarana olahraga. Itu tempat interaksi masyarakat. Ketiga, Kali Baubau yang diharapkan membuat masyarakat nyaman dan bukan fungsi industrial.
“Keempat, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Telkom. Kelima, Penataan Kawasan Lapangan Merdeka. Ini adalah cagar budaya tetapi tidak bisa dibiarkan terus tanpa dinikmati oleh masyarakat, dan ini juga sebagai wilayah interaksi masyarakat,” tuturnya.
Kemudian kata Pj Wali Kota yang keenam yakni penataan kawasan Wantiro, Kolema dan vocal poin Kokalukuna. Ketujuh, Revitalisasi Pantai Kamali dan Kotamara serta Kedelapan, penataan kawasan Batusori dan Kolagana.
“Ke delapan item ini itu saya sebut sebagai infrastruktur terintegrasi. Karena ini saya harapkan peran dari kita semua, sehingga kekuatan kita yang tadinya tersebar satu satu tapi kalau tertuju satu tempat kekuatannya akan bisa lebih kuat. Jadi saya sangat berharap sekali lagi hari ini sudah dipahami item delapan kawasan infrastruktur terintegrasi itu.” ujarnya.
Ia menambahkan, selain delapan prioritas infrastruktur terintegrasi tersebut, juga ada beberapa tambahan untuk kegiatan prioritas dari hasil diskusi yakni Penanganan Sampah.
“Harus ada strategi baru dalam hal pemilahan dan pengurangan sampah. Kemudian, pembangunan pos sektor kebakaran Sorawolio serta mobilisasi pemantauan wilayah,” tandasnya.(**)