LAMANINDO.COM– Rabu, (12-14/9) Dinas Ketahanan Pangan Sultra bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton Selatan menggelar aksi GPM (Gelar Pangan Murah). Kegiatan ini dipusatkan di Desa Bola, Kecamatan Batauga,Kabupaten Buton Selatan dan dibuka oleh Sekda Kabupaten Buton Selatan, La Ode Budiman, SKM, M. kes.
Subaidi Toba,Plt.Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, mewakili Kepala Dinas, menyatakan, GPM ini bertujuan untuk memberikan akses langsung kepada masyarakat terhadap berbagai komoditas bahan pokok dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Komoditas yang disediakan meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan telur.
Menurutnya, GPM yang berlangsung di Buton Selatan ini merupakan langkah konkret untuk mencegah inflasi yang dapat mengganggu kestabilan ekonomi, menurunkan daya beli masyarakat, dan menimbulkan ketidakpastian di bagai upaya kampus agar mahasiswa bersih pasar.
“Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Buton Selatan adalah salah satu bentuk respons cepat pemerintah terhadap inflasi yang meningkat. Dengan menyediakan berbagai komoditas pangan pokok di bawah harga pasaran, kami berupaya untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat dan menjaga kestabilan harga,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Menurut Subaedi, GPM dirancang sebagai solusi strategis untuk memastikan kebutuhan pangan pokok tetap dapat diakses oleh semua ladari Narkotika dan obat – obatan terlarang. “Sepisan masyarakat tanpa terbebani oleh harga yang tinggi, terutama di tengah tantangan inflasi dan fluktuasi pasar. Untuk itu, sebagai upaya untuk memperluas manfaat GPM, kegiatan ini dilaksanakan secara paralel di seluruh kabupaten di Sultra guna memastikan bahwa semua masyarakat di Sultra dapat merasakan manfaatnya. Dengan distribusi yang cepat dan luas, kami berharap dapat memperkuat ketahanan pangan dan mendukung perekonomian lokal.
“Inflasi dapat merusak stabilitas ekonomi dan menurunkan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, program ini tidak hanya sekadar menyediakan pangan dengan harga terjangkau, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk menjaga kestabilan ekonomi lokal,” tambahnya.(adm)