LAMANINDO.COM, BATAUGA – Desa Gaya Baru, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata sebagai langkah mewujudkan kemandirian desa. Salah satu proyek unggulan yang kini menjadi perhatian utama adalah pengembangan destinasi wisata Waburi Park, yang telah dimasukkan dalam rencana strategis desa dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Buton Selatan, La Amirudin, menegaskan, pembangunan desa harus dirancang dengan perencanaan berkelanjutan agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. “Desa Gaya Baru telah memanfaatkan potensi lokal dengan mengembangkan Waburi Park sebagai bagian dari upaya kemandirian desa,” ujar La Amirudin.
Ia menambahkan, pembangunan yang berkesinambungan adalah kunci dalam mencapai kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Dengan daya tarik alam yang indah, Waburi Park telah berhasil menarik perhatian wisatawan lokal maupun dari luar daerah. Pengembangan destinasi ini, menurut La Amirudin, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Gaya Baru melalui sektor pariwisata. “Pariwisata bisa menjadi penggerak utama perekonomian desa, terutama bagi desa-desa yang memiliki potensi alam luar biasa seperti Desa Gaya Baru,” ungkapnya.
Pemerintah desa bersama pihak terkait telah merancang master plan pengembangan Waburi Park secara komprehensif, mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti akses jalan, tempat istirahat, serta sarana wisata lainnya yang kini dalam tahap penyelesaian. “Kami memastikan setiap pembangunan mengikuti perencanaan yang sudah disusun agar dapat mencapai target desa mandiri,” kata Amirudin.
Saat ini, sebanyak 60 desa di Kabupaten Buton Selatan, termasuk Desa Gaya Baru, sedang melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang). Amirudin berharap musrenbang ini dapat menghasilkan perencanaan yang tepat guna mendukung kemandirian desa-desa di Buton Selatan.
“Musrenbang adalah kesempatan penting bagi desa-desa untuk merancang pembangunan yang berkelanjutan, sesuai dengan potensi masing-masing,” jelasnya.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata juga menjadi aspek penting dalam pengembangan ini. Pemerintah desa melibatkan masyarakat setempat dalam pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola potensi wisata. Dengan demikian, pembangunan Waburi Park tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat.
Amirudin menambahkan bahwa Desa Gaya Baru telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan rencana pembangunan yang telah ditetapkan. Menurutnya, Desa Gaya Baru menjadi contoh bagaimana sebuah desa dapat memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mencapai kemandirian ekonomi. “Kami yakin, jika sesuai rencana, Desa Gaya Baru dapat menjadi desa mandiri yang mampu menggerakkan ekonominya secara independen,” ujarnya.
Pembangunan berkelanjutan ini, lanjut Amirudin, tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, sektor swasta, maupun masyarakat. “Sinergi antara semua pihak sangat penting agar pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai target. Keberhasilan pembangunan desa tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja,” sambungnya menegaskan.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Gaya Baru, Ruslan Gende, menyampaikan bahwa pemerintah desa kini tengah mempersiapkan diri menyambut acara tersebut. Ia berharap partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Desa Gaya Baru serta masyarakat Lapandewa dalam menyukseskan iven tersebut. “Kami optimis Gebyar Wisata Waburi Park akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan memperkenalkan potensi desa kami ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkas Ruslan. (adm)