Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Buton Selatan Masih Hadapi Kendala

0
447
Img 20250301 Wa0008

LAMANINDO.COM, BATAUGA–Kabupaten Buton Selatan tengah menjalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang menargetkan 1.800 peserta hingga April 2025. Program ini dikhususkan bagi warga yang berulang tahun pada periode tersebut. Namun, pelaksanaannya masih menemui kendala, terutama dalam ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan tenaga kesehatan yang belum sepenuhnya terlatih.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Buton Selatan, Muslihin Mahmud, mengungkapkan bahwa meskipun program ini dijadwalkan berakhir pada April 2025, ada kemungkinan perpanjangan hingga Desember 2025. Setiap bulan, sekitar 200 orang ditargetkan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di puskesmas terdekat.

Saat ini, Dinas Kesehatan Buton Selatan masih berfokus pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, terutama dalam memahami mekanisme pelaporan program. Uji coba telah dilakukan di seluruh puskesmas di wilayah tersebut. Idealnya, setiap puskesmas membutuhkan tujuh tenaga kesehatan dalam tim PKG. Namun, masih banyak yang belum mendapatkan pelatihan yang memadai.

Selain kendala SDM, ketersediaan BMHP juga menjadi tantangan. Saat ini, program PKG masih mengandalkan BMHP rutin dari Dinas Kesehatan Buton Selatan. Muslihin menegaskan bahwa persediaan ini masih terbatas dan berpengaruh pada kelancaran layanan kesehatan gratis yang sudah berjalan selama tiga hari.

Dari 14 puskesmas di Buton Selatan, baru lima yang telah aktif menjalankan program ini, yaitu Puskesmas Siompu, Siompu Barat, Bukit Kangka, Sampolawa, dan Batauga. Delapan puskesmas lainnya masih menghadapi kendala dalam mekanisme pelaporan, sehingga belum dapat menjalankan program secara optimal.

Salah satu tantangan lain yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program ini. Muslihin berharap agar informasi mengenai layanan kesehatan gratis di hari ulang tahun bisa tersampaikan dengan lebih luas.

Layanan yang tersedia dalam PKG meliputi pemeriksaan kolesterol, gula darah, jantung, dan HIV, serta pemberian obat gratis. Tidak ada batasan usia bagi peserta, selama mereka berulang tahun pada periode yang telah ditetapkan.

Kepala Puskesmas Batauga, Fitriani, menyampaikan bahwa program ini sudah berjalan dan telah melayani sekitar 17 pasien pada Februari. Pasien yang memiliki kartu sehat dapat menggunakannya sebagai acuan pemeriksaan, namun mereka yang belum memiliki kartu tetap bisa mendapatkan layanan selama berulang tahun pada periode yang ditetapkan.

Mayoritas pasien memeriksakan kadar gula darah dan kesehatan gigi. Namun, Puskesmas Batauga masih mengalami kekurangan dokter gigi spesialis. Meski demikian, tenaga kesehatan di puskesmas ini telah memahami mekanisme pelaporan PKG dengan baik.

Sosialisasi terus digencarkan agar masyarakat lebih antusias memanfaatkan program ini. Saat ini, pendataan calon pasien PKG di Puskesmas Batauga telah mencapai 40 persen dengan sekitar 200 calon pasien yang terdaftar.

“Kami akan terus melanjutkan program ini dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Fitriani.

Penulis: Anshar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini