Penurunan Stunting Masih Jadi Prioritas Pemkab Busel di Tahun 2023

0
301
La Asari

LAMANINDO.COM, BUSEL– Seperti pada tahun sebelumnya, percepatan penurunan stunting tetap menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan (Busel) pada tahun 2023 ini.

Demikian diungkapkan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Busel, La Asari kepada wartawan.

Dijelaskan La Asari, sesuai Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.

Selain intervensi gizi, untuk pencegahan dan penanganan stunting adalah dengan melakukan penguatan kapasitas dan perilaku. Dan yang menjadi subjek pada penguatan perilaku ini adalah remaja putri, remaja pria, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu melahirkan.

“Jadi berbicara tentang stunting bukan hanya pada pada balita saja, namun harus dimulai dari remaja putri dan putra, calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan. Kelompok-kelompok inilah yang menjadi fokus program kita,” jelasnya.

Langkah ini sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2022 lalu. Bahkan pada November tahun 2022, hasil survei elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), penurunan stunting di Busel mencapai mencapai 26 persen.

Tidak hanya itu, menurut La Asari, di Busel juga telah dilakukan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), dan saat ini sementara menunggu hasilnya. Pasalnya, dari hasil survei itu bakal menjadi landasan dalam upaya menurunan angka stunting di daerah ini.

“Dari 70 desa/kelurahan di Buton Selatan ini, masih ada beberapa yang saat ini kami masih tunggu hasil surveinya. Itu yang kami kejar untuk penurunan stunting di tahun 2023 ini,” ujarnya.

Dikatakan La Asari, saat ini ada sekitar 400 petugas non PNS yang dikerahkan untuk membantu Pemkab Busel melakukan pendataan dan mendeteksi semua persoalan yang berkaitan dengan stunting. Oleh karena itu, pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama sehingga upaya penurunan stunting di Busel tahun 2023 ini bisa tercapai.

“Mari kita saling kerjasama untuk penurunan stunting agar Buton Selatan keluar dari status tertinggi kasus stuntingnya di Sulawesi Tenggara!” tandas La Asari. (adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini