LAMANINDO.COM, JAKARTA- Neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss selama beberapa tahun terakhir mengalami tren kenaikan. Ini menjadi pertanda baik bagi hubungan kedua negara, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga berbagai aspek kerja sama lainnya.
Karena itu, untuk lebih meningkatkan kemitraan investasi, pemerintah Indonesia mengajak Swiss menanamkan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ajakan ini disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Menlu Swiss Ignazio Cassis dalam pertemuan beberapa waku lalu.
Beberapa sektor di IKN yang ditawarkan Pemerintah Indonesia kepada Swiss di antaranya industri perhotelan dan pendidikan tinggi. Tawaran ini tampaknya tepat mengingat Swiss memang dikenal sebagai negara dengan industri perhotelan yang maju.
Seperti kita ketahui Pemerintah Indonesia sedang gencar menjalin kerja sama dengan berbagai mitra untuk pembangunan IKN Nusantara. Sebelumnya, Indonesia telah menggandeng Singapura, Korea Selatan, hingga Jepang untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Dengan mengusung konsep “Future Smart Forest City”, kehadiran investor dari berbagai negara diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pembangunan ibu kota baru. Namun demi menarik minat investasi para mitranya, Pemerintah Indonesia harus bisa meyakinkan stabilitas ekonomi dan keamanan.
Perekonomian Indonesia termasuk salah satu yang bisa bertahan di tengah situasi ekoinomi global yang penuh ketidakpastian. Ini bisa dilihat dari data Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2023.
Kita berharap Swiss dapat ikut ambil bagian dalam proses pembangunan IKN Nusantara yang didirikan di Pulau Kalimantan. Terlebih Swiss adalah mitra terbesar Indonesia di European Free Trade Association (EFTA) dan investor Eropa terbesar kedua di Indonesia.(**)